Lari dari riba Bank, jatuh ke riba online

Lari dari riba Bank, jatuh ke riba online

Sebagian orang sadar bahwa bunga bank itu riba dan haram, sehingga bunga yang ia dapat dari tabungan / rekeningnya ia hilangkan, atau bahkan rekeningnya ia tutup. 

Namun ia lupa bahwa riba itu bukan hanya di bank, di online riba juga bergentangan bahkan dengan lebih liar.

Semua penjual dan pembeli bahkan semua pengunjung online mendapatian penawaran pinjaman berbunga.

Dan berbagai aplikasi menyediakan tabungan yang telah dirubah namanya menjadi topup, atau saldo, atau sebutan serupa lainnya.

Dia kira perubahan ini merubah hakekat uang y ang ia simpan di sana, kalau di bank disebut rekening, atau tabungan maka ia mengakui bunganya adalah riba. Namun ketika berganti nama menjadi topup atau saldo, dianggap hukum riba tidak lagi berlaku.

He he he, sesederhana inikah cara berpikir kita kawan?

Selama dana anda terhutang, yang akan anda klaim dan minta, dan pihak kedua berkomitmen mengembalikannya maka itu disebut piutang. , baik berupa penambahan nominal, atau hadiah berupa barang, atau potongan harga, bebas ongkir dan lainnya, maka itu semua adalah riba.

Karena riba itu ialah semua pertambahan atas piutang anda, apapun bentuknya, dalam riwayat yag juga telah menjadi kaedah fiqih dinyatakan:

كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ مَنْفَعَةً فَهُوَ وَجْهٌ مِنْ وُجُوهِ الرِّبَا 
Setiap piutang yang mendatangkan kemanfaatan/keuntungan maka itu adalah salah satu bentuk riba. (Al Baihaqi dll)

Jadi, anda masih tergiur dengan banjir promo bagi yang topup di aplikasi aplikasi atau marketplec yang ada ? 

Kalau masih, yo kebangeten tenan......

Yo wis lah, resiko dan dosa sendiri aja kok, saya tak menikmati secangkir rebusan jahe, sambil nunggo komentar anda semua.

Wallahu Ta'ala a'alam bisshawab

Dan hitung piutang itu bisa berupa barang bisa pula berupa uang, sehingga tidak ada alasan bagi anda untuk berkata: looooooo saldo atau topup kan tidak bisa ditarik tunai, hanya bisa digunakan untuk belanja saja.

He he he, mendengar sanggahan di atas , saya hanya bisa tersenyum saja, karena sudah merasa tidak punya stok jawaban lagi.

Monggo yang masih punya stok jawaban atau cara untuk menjelaskan, silahkan dibantu menjelaskannya.

Dr Muhammad Arifin Badri

Tidak ada komentar: