BERGAUL DAN BERDAKWAH ADALAH PILIHAN

BERGAUL DAN BERDAKWAH ADALAH PILIHAN

Ada sebagian manusia yang enggan untuk bergaul
Kaku untuk bermasyarakat

Berdalih dengan "takut terpengaruh"
Padahal jika memang kita bisa menjaga diri dan mengetahui batasan batasan syari'at, maka justru bergaul dan berbaur itu lebih baik dalam pandangan syari'at

Bersabar dengan gangguan mereka itu penting
Karena dengan bersabar pahala akan kita dapatkan
Dengan bersabar, kitapun bisa berdakwah kepada mereka akan kesalahan dan kemunkaran yang mereka lakukan

Kalau bukan kita yang menyampaikan, dan berfikir "biarlah nanti juga akan ada orang yang menasehatinya" maka bisa jadi dakwah akan disampaikan oleh orang orang yang bengkok akidahnya

Maka jika anda ada kesempatan menasehati
Sampaikanlah dengan bijak nan penuh hikmah
Jangan memilih diam, karena agama ini memotivasi agar kita menjadi jembatan hidayah manusia menuju Allah


Ingat, hukum asal dakwah adalah lembut, santun, namun ada saatnya sikap tegas kita lakukan

Allah berfirman :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ 
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. -Surat Ali 'Imran, Ayat 159

Jelas sekali ayat tersebut memerintahkan pada kita agar tidak keras dalam berdakwah! Khususnya pada masyarakat awam dan masih jahil

Jangan sampai akhirnya mereka benci syariat ini hanya karena "ketidakpahaman cara" anda dalam menyampaikan

Ali bin Abi thalib berkata: "Sampaikan kepada manusia sesuai dengan kapasitas akal mereka, apakah anda ingin Allah dan RasulNya didustakan (karena kelirunya cara menyampaikan??"

Semoga kita bisa semakin bijak
Tapi tetap sesuai batasan syariat dan bukan berdalih toleransi sehingga kita yang justru "dibawa" mereka dan bukan membawa mereka

Ditulis oleh Ustad Abu Bakar Al Akhdhory, Lc.

Tidak ada komentar: