DERITA IBUNDA DI USIA SENJA


Senja duka menyelimuti raut muka yang kusut dan menua, sang ibu tampak lelah dan capek menjalani masa tua penuh derita......karena harus menelan pil pahit kedurhakaan buah hatinya........Saat masa kecil dibesarkan ternyata ketika dewasa tidak bisa membesarkan hati ibunda..... 

Dengan susah payah di perantauan sang ibu yang single parent ... mencoba beradu nasib untuk mencari nafkah dan biaya hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah buah hatinya....Berbagai macam keterbatasan dan kelemahannya....alhamdulillah buah hatinya pun tumbuh dewasa hingga bisa meraih pendidikan S1.............. 

Kala usia senja.......sang ibunda harus berjalan di lorong gelap dalam kesepian, kesendirian dan penderitaan. Tertatih-tatih menyongsong masa tua terombang-ambing oleh ketidakpedulian dan penelantaran sang buah hati yang lupa akan jasanya... 

Kadang sakit,....kadang lelah.....kadang menahan jeritan batin dalam bilik kamar kontrakan.....dengan sabar dan tak banyak keluh kesah.....sang ibunda mencoba melupakan penderitaan dan kesengsaraan hidupnya... 

Sendiri, meratap, berduka dan berlinang air mata tiada satu pun yang tahu jeritan hatinya yang tercabik-cabik oleh kenyataan hidup yang terlantar dan tidak terurus serta tak ada yang peduli akan nasibnya.... 

Sang ibu yang terlupakan dan tersingkirkan dari perhatian dan kasih sayang buah hatinya ingin terus mencoba bertahan hidup, namun apa daya makin tambah umur makin letih, makin lemah dan makin tak berdaya......Padahal tetesan air matanya mengundang murka Allah bagi yang membuatnya menangis... 

Andaikan nasib umur di tangannya, tak segan ingin segera mengakhiri hidupnya......karena tidak tahan pedihnya sayatan kedurhakaan dan ketidakpastian hidupnya..

Memang betul...andaikan sang ibu kurang memberikan hak pengasuhan dan pendidikan yang cukup karena keterbatasan tingkat akademisnya....namun anak tidak punya alasan untuk menelantarkannya, dan bahkan karena alasan apapun tidak bisa menjadi pembenaran kedurhakaan dan penelantaran.... 

Seandainya sang ibu hanya memiliki jasa melahirkan saja......sudah cukup bagi anaknya untuk berbakti kepadanya.......Apalagi dia mampu menamatkan pendidikan buah hatinya hingga lulus S1....BUKANKAH ITU SEBUAH PRESTASI SANG IBU AMAT MULIA..... 

Masa tua yang akhirnya harus hidup sendiri bekerja dengan sisa tenaga dengan upah ala kadarnya.... yang penting bisa menyambung hidup dan melupakan berbagai tekanan batin....tak jelas kepada siapa menitipkan nasib di usia senjanya. 

Di sana banyak kaum hawa yang bernasib sama seperti dia, dan bahkan mungkin lebih parah.....Hidup terlantar di usia senja......tak ada tempat untuk mengadu dan berkeluh kesah KECUALI HANYA KEPADA AR-RAHMAN.....yang mengasihi tanpa batas.... 

Ketahuilah....... sang ibu diam bukan berarti hidupnya tenang....
Sang ibu tidak mengadu bukan berarti tak ada masalah..
Sang ibu tidak menggerutu bukan berarti tidak ada beban batin.....tapi semua itu.....sang ibu lakukan untuk tidak makin menambah penderitaan dan kesengsaraan.... 

Buah hatinya tak lagi peduli karena sibuk dengan kerier dan jabatan......Dan bahkan hidupnya terkuras untuk menyenangkan anak dan istrinya....tak lagi memikirkan nasib sang ibunda..... yang harus memenuhi kebutuhan hidup serba sendiri dengan sisa-sisa tenaga di usia senja..... 

Wahai anak manusia, kedurhakaan itu dosa besar.....membiarkan sang ibunda....hidup sebatang kara dan terlantar merusak etika dan akan berbalas dengan kedurhakaan serupa...Bukankah dosa akan juga melahirkan dosa??!.......Anda hidup berbahagia dan memantik keceriaan,....sedangkan Anda tega membiarkan sang ibu hidup sengsara dan menderita!!!.....meringkuk di kamar kontrakan.......penuh penderitaan, kepiluan, tekanan batin, dan kepenatan hidup... 

Ke manakah rasa iba, sayang, perhatian, nurani dan hati kecil, sehingga bisa merasakan kepedihan yang dirasakan sang ibunda..... 

Demikian semoga menjadi renungan bersama..... 

SMP IHBS, MUNJUL, 1 Januari, 2021 
ZAINAL ABIDIN SYAMSUDDIN 
Mahasiswa Program Doktoral Pendidikan Agama Islam UIKA, Bogor.

Tidak ada komentar: