Ketidakpedulian kita untuk menerapkan protokol kesehatan—yang mengakibatkan angka positif Covid-19 semakin melambung tinggi—sangat berandil untuk mengurangi jumlah dokter dan paramedis. Bahkan mungkin bisa memunahkan keberadaan mereka. Fakta berbicara bahwa hingga hari ini sudah ratusan tenaga kesehatan yang wafat, akibat terjangkiti virus tersebut.
Tidakkah kita berpikir bahwa para pejuang kesehatan itu setiap hari selama berbulan-bulan berjibaku menangani pasien yang semakin hari semakin bertambah.
Betapa letihnya fisik mereka!
Betapa tidak nyamannya tubuh mereka, karena harus terbungkus rapat APD selama berjam-jam!
Betapa ketar-ketirnya perasaan mereka, sebab mau-tidak mau harus berinteraksi intens dengan para pasien positif Covid!
Bukankah mereka juga memiliki keluarga? Suami, istri, orang tua dan anak-anak yang selalu merindukan keberadaan mereka di rumah.
Mereka juga manusia biasa yang memiliki batas ambang kekuatan fisik. Mereka juga manusia biasa yang memiliki perasaan khawatir, rindu dan sayang.
Stop ketidakpedulian untuk mempraktekkan protokol kesehatan!
Buang jauh sikap egois, ingin enak sendiri!
Sungguh itu bukan karakter mukmin sejati!
Abdullah Zaen
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Senin, 22 R. Tsani 1442 / 7 Desember 2020
Tidak ada komentar: