AIR MATA TAMENG NERAKA

عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
 “Dua mata yang tidak akan disentuh api Neraka, yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga di jalan Allah.”  (HR. Tirmidzi, no. 1338)

Kandungan Hadits

1. Tangisan kadang kala sangat dibutuhkan oleh siapa saja, baik kaum pria maupun wanita. Air mata yang diteteskan oleh seorang hamba karena rindu dalam ketaatan kepada Rabbnya memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi di sisi-Nya. Tangisan seperti itu dapat menyelamatkan dirinya dari jilatan api Neraka yang menyala-nyala.

2. Orang yang menangis takut kepada Allah juga dijamin akan mendapatkan cinta Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوْعٍ فِيْ خَشْيَةِ اللهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهَرَاقُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ،  أَمَّا الْأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَأَثَرٌ فِيْ فَرِيْضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ الله
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah selain dua tetesan dan dua bekas. Yaitu, tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir (saat jihad) di jalan Allah. Adapun dua bekas, yaitu bekas dari berjihad di jalan Allah dan bekas dari menunaikan salah satu kewajiban yang telah Allah tetapkan.”  ( HR Tirmidzi, no. 1363)

3. Tengisan dalam ketaatan kepada Allah adalah bentuk keberanian meninggalkan kelezatan sesaat untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih. Bagi anak-anak yang sedang menuntut ilmu berpisah dengan orang tua, berpisah dengan saudara dalam rentang waktu tahunan, maka ketahuilah Allah Ta’ala telah membukakan pintu surga.

4. Menunda kenikmatan untuk meraih kebahagiaan adalah bentuk orang yang mendapat rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berbahagialah orang yang dalam hidupnya masih menyempatkan diri untuk membangunn ketaatan meski tidak jarang dihiasi uraian air mata.

طُوْبَى لِمَنْ مَلَكَ لِسَانَهُ، وَوَسِعَهُ بَيْتُهُ، وَبَكَى عَلىَ خَطِيْئَتِهِ
“Berbahagialah orang yang dapat menjaga lisannya, merasa betah di rumahnya (untuk beribadah), dan menangisi dosanya.”  (HR. Thabrani dalam al-Ausath 2340).

5. Menangis kadang terasa sulit, apalagi ketika serba berkecukupan. Tapi justru pada saat-saat itulah tangisan sangat tinggi nilainya di sisi Allah Ta’ala. Tangisan seorang hamba karena takut andaikata Allah meninggalkannya atau melupakannya akibat dosa-dosa yang telah menumpuk dan menghitamkan hati. Inilah tangisan yang akan membuka pintu ridha dan cinta-Nya, serta menghalau murka dan adzab-Nya.

Tidak ada komentar: