MEMBANGUN, MENGHIASI DAN BERIBADAH DIATAS KUBURAN ADALAH KEBIASAAN YAHUDI DAN NASHRANI

▪️Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَعَنَ اللهُ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“Allah melaknat Yahudi dan Nasrani dikarenakan mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Al-Bukhari no. 435 dan Muslim no. 529)

▪️Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits Abi Martsad al-Ghanawi radhiallahu ‘anhu,

لاَ تَجْلِسُوْا عَلىَ الْقُبُوْرِ وَلاَ تُصَلُّوا إِلَيْهَا
“Janganlah kalian duduk di atas kuburan dan jangan pula shalat menghadapnya.” (HR. Muslim)
•••[1]

▪️Sahabat Jundub bin 'Abdullah Al Bajali radhiyallahu 'anhu meriwatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, 

"أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ، أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ، إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ ".
"Sesungguhnya umat sebelum kalian (Yahudi dan Nashrani) memiliki kebiasaan menjadikan kuburan para nabi dan orang saleh mereka sebagai masjid. Janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid, aku melarang kalian dari perbuatan tersebut." (HR. Muslim)

✍ Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

"Karena perbuatan mereka tersebut, perbuatan yang kita dilarang mencontohnya itu telah menjerumuskan mereka ke dalam musibah dan menjatuhkan mereka ke dalam syirik kepada Allah. Maka tidak boleh kita meniru mereka, jika kita melakukan perbuatan mereka itu, akan menimpa kita musibah yang telah menimpa mereka. 

Yahudi dan Nashrani begitu mudah menjadikan kuburan nabi atau orang saleh sebagai masjid, kemudian setelah itu, kuburan disembah sebagaimana terjadi pada kaum Nabi Nuh 'alaihissalam.

Siapa yang melakukan sebab suatu yang haram maka dia akan jatuh kepada keharaman. Maka wajib untuk kita menjauhi segala sebab keharaman agar tidak jatuh kepada keharaman."
📚(Syarh Iqtidha Ash Shirathal Mustaqim hal 158)
•••[2]

▪️Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda, 

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa menyerupai suatu kaum, ia termasuk dari mereka.” 
(HR. Ahmad dan Abu Dawud dari sahabat Abdullah bin ‘Umar radhiallahuanhu)

▪️Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ. قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟
“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti cara/jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai bila mereka masuk ke liang dhabb (binatang sejenis biawak yang hidup di padang pasir), niscaya kalian akan mengikuti mereka.” Kami berkata, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” 
(HR. al-Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Sa’id al- Khudri radhiallahu ‘anhu, lihat al-Lu’lu wal Marjan, hadits no. 1708)
•••[3]

Wallahu a'lam

Ket: 
[1]https://asysyariah.com
[2]http://telegram.me/ForumSalafy
[3]https://asysyariah.com

Tidak ada komentar: