JANGAN RENDAHKAN PELAKU DOSA

Seorang pendosa yang menyesal, bertaubat dan merasa hina dihadapan Allah itu "lebih baik", dari pada amal shalih seseorang yang mengantarkannya kepada ujub, sombong dan berbangga hati...

Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata :

كانوا يقولون من رمي أخاه بذنب قد تاب إلى الله منه لم يمت حتى يبتليه الله به
"Para sahabat berkata, barang siapa yang mencela saudaranya karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allah, maka si pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut" (Ash-Shamtu wa Aadaabul Lisaan hal 165 oleh Ibnu Abid Dunya)

Syaikh Muhammad Ramzan hafizhahullah berkata :

لا تحتقر عاصياً ضعف أمام شهوته، فقد تنام مغتراً بطاعتك، بينما ينام ودمعه على خده ندماً على ما فرط في جنب الله، فيقبله الله وتحرم بغرورك
"Jangan engkau rendahkan pelaku maksiat yang lemah menghadapi syahwatnya. Bisa jadi engkau tidur dalam keadaan tertipu dengan ketaatanmu, sementara dia tidur dalam keadaan air matanya membasahi pipinya karena menyesali perbuatannya meremehkan kewajibannya kepada Allah. Lalu Allah pun menerima taubatnya, sedangkan engkau justru tidak diterima amalmu karena engkau tertipu dengannya" (https://twitter.com/0505386236/status/782966085435944960)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

"Adakalanya seorang hamba berbuat dosa, namun masuk Surga, dan adakalanya seseorang mengerjakan ketaatan, namun masuk Neraka...

Orang-orang bertanya : "Bagaimana itu bisa terjadi ?"

Dia berbuat dosa, seolah-olah dosa itu selalu tampak di hadapan matanya. Ketika sedang berdiri, duduk, maupun berjalan ia selalu ingat akan dosa itu, sehingga membuat hatinya luluh, bertaubat, menyesal dan memohon ampunan kepada Allah. Hal itulah yang menjadi penyebab keselamatannya...

Adapun yang berbuat kebaikan, seakan-akan kebaikan itu selalu tampak di hadapan matanya. Ketika sedang duduk, berdiri atau pun berjalan ia selalu ingat akan kebaikan itu sehingga membuatnya takabur, ujub dan merasa telah mendapatkan karunia. Hal itu yang menjadi sebab kebinasaannya..." (Madaarijus Saalikiin I/307-308).

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata :

‏لا تحقر أخاك المسلم، حتى لو لم يفهم مسألة بسيطة فلا تحتقره، فلعل الله يفتح عليه ويتعلم من العلم ما يكون به أعلم منك
"Jangan engkau rendahkan saudaramu yang muslim, walaupun dia tidak memahami sebuah masalah yang sederhana jangan engkau rendahkan dia. Bisa jadi Allah membukakan (pintu hidayah) untuknya, dan dia menuntut ilmu yang dengannya menjadi lebih berilmu dibandingkan dirimu" (Syarah al-Arbain an-Nawawiyyah hal 421)

🌐 Sumber Artikel http://www.salamdakwah.com
                                     
✒ Ditulis oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى.✍

Tidak ada komentar: