kisah tukang kayu bakar perokok dengan Syeikh As-Sa'di rahimahullah

Pada suatu ketika syeikh As-Sa'di membeli kayu bakar, sang penjual kayu bakar pun mengantarkan kayu bakar pesanan beliau hingga ke tempat penyimpanan di rumah beliau.

Selagi sang tukang memasukkan kayu-kayu bakar ke tempat penyimpanan, beliau menyediakan makanan untuk si tukang tersebut agar bisa disantap setelah ia selesai menaruh kayu bakar di tempatnya.

Selesai melakukan tugasnya, si tukang kayu bakar menyantap makanan, ia pun pulang. Ketika Syeikh As-Sa'di hendak mengunci pintu rumah, ia melihat ada sebungkus benda yang tergeletak di bawah. Beliau memungutnya, ternyata benda itu adalah sebungkus rokok. Beliau pun bersegera memanggil tukang tersebut.

Ketika mereka telah bertemu, Syeikh bertanya kepada tukang tersebut,

"Ini punyamu bukan?"

Tukang kayu bakar tersebut awalnya ragu-ragu untuk menjawab, ia merasa malu akan hal ini karena ia mengetahui bahwa Syeikh As-Sa'di adalah seorang Ulama.

Akhirnya, ia pun menjawab,

"Iya, Syeikh, ini punyaku. Akan tetapi apakah engkau tahu apa isi bungkus tersebut?"

Syeikh berkata,

"Iya, itu rokok kan."

Tukang itu kembali bertanya,

"Ya Syeikh, kenapa engkau mengembalikan ini kepadaku?"

Syeikh menjawab,

"Aku kembalikan ini kepadamu sebab apabila engkau sampai di rumahmu, kemudian engkau tidak menemukan rokok ini, engkau akan gunakan uang kayu bakar yang kau jual tadi untuk membeli rokok lagi. Engkau pun akan membuat lapar anak istrimu. Adapun masalah hidayah, Allah lah yang memberi hidayah."

Tiba-tiba tukang tersebut berkata,

"Bismillah..." 

Ia pun mengambil bungkus rokok itu kemudian ia lemparkan semua isinya ke tanah, 

Ia berkata,

"Ya Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepadamu dari merokok dan aku tidak akan merokok lagi."

Beliau adalah seorang Ulama, Penulis Kitab Tafsir yang dikenal dengan Tafsir As-Sa'di.
_______________________________

Hikmah kisah:
Masalah tauqifiyyah semua harus sepakat.
Tp mauqif bisa beda, ada unsur lain yg jadi pertimbangan, maka jgn asal mentahdzir.

Tahdzir karbitan biasanya muncul dari ashaghir.

Albarokah ma'a akaabirikum.

Allahumma Sallimnaa minal fitan wa ahliha.
Amin.

Tidak ada komentar: