KEBENCIAN PARA ULAMA TERHADAP ILMU KALAM DAN FILSAFAT MERUPAKAN BUKTI KUAT AKAN SESATNYA ILMU TERSEBUT


▪️ Sikap keras Imam Asy-Syafi'i terhadap ahli kalam sangatlah keras. Beliau rahimahullah berkata..

 حكمي في أهل الكلام أن يُضربوا بالجريد ويحملوا على الإبل ويطاف بهم في العشائر والقبائل ويُنادى عليهم، هذا جزاء من ترك الكتاب والسنة وأقبل على الكلام
“Sikapku terhadap ahlul kalam adalah menurutku hendaknya mereka dipukul dengan pelepah kurma, kemudian ditaruh diatas unta, lalu diarak keliling kampung dan kabilah-kabilah. Kemudian diserukan kepada orang-orang, inilah akibat bagi orang yang meninggalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta mengikuti ilmu kalam” 
(Siyar A’lamin Nubala 10/28)

▪️ Begitu pula Adz-Dzahabi rahimahullah juga menampakkan komentar yang sangat keras terhadap ilmu filsafat..

قل من أمعن النظر في علم الكلام إلا وأداه اجتهاده إلى القول بما يخالف محض السنة، ولهذا ذم علماء السلف النظر في علم الاوائل، فإن علم الكلام مولد من علم الحكماء الدهرية، فمن رام الجمع بين علم الانبياء عليهم السلام وبين علم الفلاسفة بذكائه لابد وأن يخالف هؤلاء وهؤلاء
“Hampir tidak ada orang-orang yang memperdalam ilmu filsafat kecuali ijtihadnya akan mengantarkannya kepada pendapat yang menyelisihi kemurnian sunnah. Karenanya para ulama salaf mencela mempelajari ilmu orang-orang kuno (seperti orang-orang Yunani-pen) karena ilmu filsafat lahir dari para filosof yang berpemikiran dahriyah (atheis). Barang siapa yang dengan kecerdasannya berkeinginan untuk mengkompromikan antara ilmu para Nabi dengan ilmu para filosof, maka pasti ia akan menyelishi para Nabi dan juga menyelisihi para filosof” 
(Mizaanul I’tidaal 3/144)

▪️ Ibnu Abdil Barr rahimahullah juga mengatakan terkait kesepakatan dari para ahli fiqih dan hadit's akan sesatnya ahlul kalam...

أجمع أهل الفقه والآثار من جميع الأمصار أن أهل الكلام أهل بدع وزيغ، ولا يعدون عند الجميع في جميع الأمصار في طبقات العلماء، وإنما العلماء أهل الأثر والتفقه فيه
“Telah ijma' para ahli fiqih dan hadit's dari seluruh negeri bahwasanya ahlul kalam adalah ahlu bid’ah dan ahlu kesesatan, dan mereka seluruhnya tidak dianggap dalam jejeran para ulama. Para ulama hanyalah para ahli hadit's dan fiqih” 
(Jaami’ Bayaan al-Ilmi wa Fadlihi 2/195)

✍ Chanel GDS
https://t.me/GroupDakwahSalafiyyahGDS/986

Tidak ada komentar: