Sekelumit Gambaran perilaku khalifah kala itu.


Atha’ mengisahkan bahwa Al Waid bin Abdul Malik menunda pelaksanaan shalat jum’at hingga sore hari.

Mendapatkan kondisi semacam itu, Atha’ bin Abi Rabah mendirikan shalat zuhur sendiri, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat asar dengan cara duduk dan melakukan ruku’ dan sujudnya dengan cara isyarat, di saat Al Walid menyampaikan khutbah Jum’atnya. ( Abdurrazzaq )

Di kisah lain, Said bin Jubair dan Atha’ bin Abi Rabah keduanya menunaikan shalat dengan cara duduk dan berisyarat, karena Al Walid bin Abdul Malik menunda shalat hingga keluar waktunya. ( Abu Nu’aim )

Mereka terpaksa shalat sambil duduk dengan isyarat karena takut dibunuh bila ketahuan menyelisihi khalifah, denikian penjelasan Ibnu Hajar Al Asqalani

Sekelas Umar bin Abdul Aziz saja, semasa menjadi gubernur kota Madinah, tidak sepenuhnya kuasa melawan arus yang terjadi, sehingga beliaupun menunda shalat zuhur hingga akhir waktunya. ( Fathul Bari 2/18)

Kadang kita harus menengok sejenak ke belakang, agar bisa lebih mawas diri dan mengendalikan perasaan .

Juga tidak mudah diombang ambingkan oleh slogan khilafah semua auto beres. Islam tuh mengajarkan sistem, prinsip, dan perilaku bukan sekedar slogan atau julukan.

Dan juga ndak usah mudah sewot kalaupun ada diktator diktator yang berjulukkan atau dijuluki khalifah. 

Ya Allah, teguhkan iman kami hingga akhir hayat, amiin.

Tidak ada komentar: