pengusaha asal Padang ini, bangun masjid senilai 30 m dibuat atas nama ibunya

Presiden RI Joko Widodo meresmikan Masjid Hajah Yuliana yang berada di Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Padukuhan Gunung Bulu, Kalurahan Argorejo Kapanewon Sedayu, Bantul, Jum’at (10/9). Masjid tersebut adalah sumbangan pengusaha muda Muhammadiyah, Yendra Fahmi.

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Natsir mengapresiasi sumbangan pengusaha muda tersebut. Terlebih bangunan masjid tersebut dibuat dengan nama orangtuanya yang melahirkan dan membesarkan pengusaha muda tersebut

"Masjid ini didedikasikan untuk orangtuanya," paparnya

Menurutnya sangat jarang seorang pengusaha muda menyumbangkan dananya cukup besar atas nama orang tuanya. Ini adalah sesuatu yang langka karena di zaman modern sekarang masih ada anak begitu rupa ingin berbuat baik pada orang tua.

“Fahmi yaitu pengusaha Muhammadiyah, anak muda yang membantu membangun dan atas nama ibundanya sebagai bentuk dari birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Nah ini masjid perpaduan antara modern dan klasik,” jelas Haedar.

Yaedar Fahmi mengatakan, ia sengaja memberi nama masjid yang ia bangun tersebut sama seperti nama ibunya, Hj Yuliana. Langkah tersebut sebagai bentuk tanda bhakti dirinya kepada orangtua yang telah membimbing dan membesarkannya sehingga menjadi berhasil seperti sekarang ini.

"Itu supaya anak selalu ingat orangtua,"tuturnya.
Fahmi mengaku sebelum membangun masjid tersebut ia bertanya terlebih dulu ke mantan ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Ma'arif. Ia bertanya apakah boleh membangun dengan nama orangtuanya.

"Beliau sangat mendukung sekali hingga saya bangun masjid ini,"tutur dia.

Untuk konsep bangunan masjid sendiri, Fahmi mengaku menyerahkan sepenuhnya Muhammadiyah. Namun ia meminta ada perpaduan antara Jawa dan modern supaya tidak menghilangkan kesan Yogyakartanya.

Bangunan masjid yang ia dirikan tersebut mampu menampung jamaah sebanyak 4.000 orang. Bangunan masjid tersebut didirikan dua lantai di mana ada fasilitas untuk penyandang difabel. Di mana meskipun dua lantai namun penyandang difabel bisa mengakses lantai 2.

"Ada jalur untuk teman-teman difabel hingga lantai 2,"paparnya.

Untuk membangun masjid tersebut, ia harus merogoh kocek hingga Rp 30 miliar. Kendati tidak sedikit namun ia ikhlas karena diharapkan mampu mengharumkan nama orangtuanya.
Harapan lain yang ia sematkan adalah santri-santri di Madrasah Mu'limin itu nanti dapat menjadikannya tauladan. Di mana ketika mereka nanti lulus dan menjadi pemimpin atau pengusaha bisa mendirikan masjid-masjid di tempat lain.

Yendra Fahmi adalah pria asal Padang yang tinggal di Jakarta. Lelaki ini adalah pengusaha batu bara dan juga pemilik dealer mobil Mercedes Benz di Jakarta. Meski telah menyumbang pembanguban masjid di Kampus Terpadu Madrasah Muhammadiyah Mualimin, namun anaknya belum ada yang menempuh pendidikan di Madrasah tersebut.(erl)

Sumber kumparan

Tidak ada komentar: