Ternyata Arrazi Hasyim adalah Seorang Ahli Kalam dan Filsafat

kami nukil artikel yang berkaitan dengan filsafat, dengan judul HARAMNYA ILMU FILSAFAT

Ilmu kalam adalah ilmu yang sangat dibenci oleh para ulama, bahkan sebagian ulama menulis buku khusus tentang pencelaan terhadap ilmu ini. Seperti kitab الْكَلاَمِ لِهِ (Pencelaan terhadap ilmu kalaam dan pemiliknya) karya Syaikhul Islam Abu Isma'il Al-Harowi rahimahullah (wafat 481 H).

Adz-Dzahabi rahimahullah berkata

قل من أمعن النظر في علم الكلام إلا وأداه اجتهاده إلى القول بما يخالف محض السنة, ولهذا ذم علماء السلف النظر في علم الاوائل, فإن علم الكلام مولد من علم الحكماء الدهرية, فمن رام الجمع بين علم الانبياء عليهم السلام وبين علم الفلاسفة بذكائه لابد وأن يخالف لاء لاء
“Hampir tidak ada orang-orang yang memperdalam ilmu filsafat kecuali ijtihadnya akan mengirimkannya kepada pendapat yang menyelisihi kemurnian sunnah. Karenanya para ulama salaf mencela mempelajari ilmu orang-orang kuno (seperti orang-orang Yunani-pen) karena ilmu filsafat lahir dari para filosof yang berpemikiran dahriyah (atheis). Barang siapa dengan kecerdasannya berkeinginan untuk mengkompromikan antara ilmu para Nabi dengan ilmu para filosof, maka pasti ia akan menyelishi para Nabi dan juga menyelisihi para filosof” (Mizaanul I'tidaal 3/144)

Ibnu Abdil Barr berkata:

“Telah ijmak para ahli fikih dan hadits dari seluruh negeri bahwasanya ahlul kalam adalah ahlu bid'ah dan ahlu kesesatan, dan mereka tidak dianggap dalam jejeran para ulama. Para ulama hanyalah para ahli hadits dan fikih” (Jaami' Bayaan al-'Ilmi wa Fadlihi 2/195)

Ilmu yang diambil dari para tokoh Yunani seperti Aristoteles dan yang lainnya, yang notabene mereka adalah orang-orang yang tidak beragama. Mereka tidak dibimbing oleh wahyu. Jika pembicaraan para tokoh Yunani tersebut berkaitan dengan fisika dan kimia (materi yang ditangkap oleh panca indra) maka permasalahannya mudah. Akan tetapi yang menjadi permasalahan besar tatkala mereka membicarakan tentang ilmu ghoib apalagi yang berkaitan dengan Tuhan !!!. memastikan kesalahan yang sangat fatal adalah menganalogikan sesuatu yang ghaib dengan sesuatu yang nyata dilihat !!!.

Orang-orang yang berbicara tentang agama dengan berlandaskan ilmu kalam (filsafat) telah terjerumus dalam dua kesalahan besar :

1. Menjadikan akal lebih didahhulukan dari pada nash-nash wahyu

 2. Menjadikan akalnya para tokoh Yunani sebagai barometer kebenaran !!!

Kerasnya celaan para ulama terhadap ilmu kalam tidak lain karena akibat yang sangat buruk dari mempelajari ilmu tersebut. Sebagaimana yang kita lihat sekarang ini yang dialami oleh para pengikut paham liberal, yang mereka sangat penting al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

🎙Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata:


“Pemilik ilmu filsafat tidak akan selamanya abadi. Para ulama Filsafat adalah para zindiq” (Talbiis Ibliis 1/75).

Sungguh benar kutipan Al-Imam Ahmad ini, semakin seseorang memperdalam ilmu filsafat dan mengamalkannya maka akan semakin zindiq. Bukti nyata para pakar filsafat dari kaum liberal !!!

🎙Sikap Keras Al-Imam Asy-Syafi'i Terhadap Ilmu Filsafat

Al-Imam Al-Baihaqi dalam Manaqibnya membawakan sebuah bab :

“Bab tentang hal-hal yang diriwayatkan dari Asy-Syafi'i rahimahullah tentang sikap beliau dalam menghambat ahlul ahwaa' dan kebencian beliau kepada mereka, celaan beliau terhadap perkataan mereka, perendahan/penghinaan beliau kepada mereka, kerasnya beliau terhadap mereka, dan dekat beliau dengan mereka” (Manaaqib Asy-Syaafi'i li Al-Baihaqi 1/452)

Lalu Al-Imam Al-Baihaqi membawakan banyak riwayat yang menunjukkan sikap keras Al-Asy-Syafi'i terhadap bid'ah dan pelakunya, diantaranya :

Ar-Robii' berkata, “Aku melihat Asy-Syafi'i turun dari tangga sementara orang lain di majelis sedang berbicara tentang sedikit ilmu filsafat, maka Asy-Syafi'i pun berteriak sambil berkata : “Hendaknya mereka berdekatan dengan kita atau mereka pergi meninggalkan kita” (Manaaqib Asy-Syaafi'i 1/459)

Imam Syafi'i Berkata “Hukumanku bagi para ahli filsafat agar mereka dipukul dengan pelepah kurma lalu diangkut di atas unta lalu di arak (dikelilingkan) di kampung-kampung dan kabilah-kabilah, lalu diserukan atas mereka : “Inilah balasan orang yang meninggalkan al-Qur'an dan Hadits lalu menuju ilmu filsafat” (Manaaqib Asy-Syaafi'i 1/462)

Al-Imam Asy-Syaafi'i juga berkata :

“Tidak ada sesuatu yang lebih dari benci daripada ilmu filsafat dan ahli filsafat” (Taariikh Al-Islaam li Adz-Dzahabi 14/332)

Yang sangat penting adalah mulai banyak pemuda yang mengaku bermadzhab Syafi'i yang tertarik dengan ilmu filsafat, sehingga akhirnya terjebaklah mereka dalam pemahaman liberal !!!

Sikap keras para ulama terhadap ilmu filsafat memang sangat beralasan, mengingat ilmu filsafat inilah yang menimbulkan banyak malapetaka dan bid'ah dalam aqidah.

Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah digelari dengan “نَاصِرُ السُّنَّة” tatkala beliau di Baghdad karena saat itu di Baghdad berkembang madzhab Jahmiyah dan Mu'tazilah. Yang tentunya mereka telah menolak hadits-hadits Nabi atau mentakwil hadits-hadits tersebut dengan akal mereka yang telah teracuni dengan ilmu filsafat.

Referensi firanda

Tidak ada komentar: