-->

betapa ringan mereka menulis kedustaan terhadap Arab Saudi.

Fitnah lagi..Fitnah lagi

Liputan6 sama saja dengan media mainstream lainnya, berita modal terjemah dari media spt the new arab, the times of israel...? 

Kapan mereka kirim kontributor yg mahir bahasa arab terjemahkan media dalam negeri saudi? Atau merujuk ke UU Saudi yg bisa diakses di internet? 

Ga akan mau dan tidak akan sudi!

Media2 hater yang dikelolah musuh2 arab (baca: Islam), akan terus melakukan propaganda spt ini; distorsikan Saudi, pengaruhi pembaca bahwa Saudi dicitrakan ini dan itu, yg pada akhirnya menjatuhkan nilai-nilai Islam dan menjauhkan pembacanya dari Islam. 

Sudah banyak contohnya di web kami yang membongkar buruknya kualitas media dunia jika menulis tentang Saudi. Silahkan buka www.saudinesia.com dan ketik di mesin pencarinya nama-nama media: CNN, Republika, Kompas, Liputan6, CNNIndonesia, Sindo, Liputan Islam, Ar-Rahmah, Turkinesia, dst, silahkan buktikan betapa ringan mereka menulis kedustaan terhadap Arab Saudi.

Mana ada mereka menulis sumbangsih Saudi terhadap perekonomian dunia, kemanusiaan, dan kebaikan-kebaikan lainnya yang melampaui negara manapun di dunia? 

Kapan mereka menulis anak-anak di Saudi menghadiri halaqah-halaqah tahfiz Quran di masjid-masjid yang ada di setiap blok perumahan? 

Tidak ada dari mereka, media yang katanya bermodal besar tapi miskin survey dan sudi melakukan cover both side untuk menulis tentang indahnya pantai di Saudi dengan aturan Dzauq Aam-nya? 

Tidak akan didapati hal-hal seperti ini ditulis oleh media-media hater. 

Walhamdulillah, kami jutaan warga asing hidup aman dan nyaman di Arab Saudi. Ibadah kami bisa lebih maksimal, tidak mendapati keburukan-keburukan yang selalu diberitakan oleh media-media yang katanya profesional padahal tidak lebih hanya memungut, mencomot berita dari media2 yang anti Saudi. 

Sangat memalukan dan disayangkan produk jurnalistik di era digital saat ini...

Beberapa tahun lalu, kami mendapati beberapa warga Libanon, mendirikan tenda dan memagarinya dengan menyita beberapa puluh meter kawasan pantai umum di Aziziyah Al-Khobar.

Di area yang mereka tutup menjadi privat tersebut, terjadi ikhtilath, entah apakah itu suami istri atau bukan, yang pasti ada pesta barbeku dan lainnya.

Kawan kami warga Saudi ketika ingin memancing, tiba di lokasi tersebut dan merasa tersinggung dengan cara warga asing seenaknya mematok kawasan pantai menjadi areanya sendiri.

Akhirnya dilaporkan ke polisi dan seketika acara komunitas warga Libanon tersebut dibubarkan.

Kasus serupa juga pernah terjadi, diviralkan kemudian dilaporkan netizen Saudi dengan men-tag akun Niyabah Aamah, sehinga diproses secara hukum. 

Tetapi yang mengherankan, media dan sebagian netizen selalu mengaitkan dengan keburukan kebijakan pemerintah Arab Saudi. 

Arab Saudi memang tidak lepas dari aib dan keburukan, tetapi bukan seperti cara media yang mengaku sebagai "Muslim Daily" ini pula membuat laporan berita.

Secara nama sebagai "Muslim Daily" tetapi belum didapati pembelaannya terhadap ahlus sunnah di Yaman. 

Tanggapan atas postingan terakhir MD dan yang ikut-ikutan menyebarluaskannya, meskipun sumbernya dari AFP, kantor berita Prancis.

Baca di sini: https://saudinesia.com/2021/10/17/harakah-tasywiyah-dan-arab-saudi-yang-tidak-pernah-luput-incaran-media/
Baca Juga
    Info Penting:
    langganan artikel | menerima tulisan, informasi dan berita untuk di posting | menerima kritik dan saran, WhatsApp ke +62 0895-0283-8327

    Tidak ada komentar: