Benarkah Sahabat nabi Tidak Faham Ushul Fiqh?


Ketika pelajaran Tauhid, dosen kami yaitu Syaikh Dr. Gholib Ash-Sha'idy Hafidzahullahu Ta'ala menceritakan ada seorang yang katanya Alim tapi mengatakan bahwa Sahabat tidak faham Ushul Fiqh.

Tentu ini adalah Qolil Adab, tidak punya adab terhadap Sahabat Rasulullah salallahu alaihissalam.

Mungkin bagi orang tersebut, Sahabat harus belajar Kitab Jurumiyah (Nahwu) dan Kitab Waroqot sehingga bisa faham Ushul Fiqh.

Wallahi, pernyataan tersebut tidaklah keluar kecuali dari Ghobi (orang-orang Bodoh).

Justru Para Sahabat itulah yang paling faham terhadap Ushul Fiqh secara praktek karena ilmu tentangnya dibukukan abad ke 3.

Tidaklah kaidah-kaidah di dalam Ushul Fiqh itu dibakukan kecuali diambil dari pemahaman Sahabat terhadap Agama yang mulia ini. 

Merekalah yang paling faham Mantuq, Mafhum, Mutlak, Muqoyyad, Amm, Khas, dan lainnya. 

Begitulah terkadang jika terlalu berlebihan melihat dirinya berilmu, lalu terjatuh kepada sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan, yaitu merendahkan yang lainnya. Apalagi sekelas Para Sahabat Nabi Muhammad salallahu alaihissalam, yang mana mereka telah mendapat Ridho dari Allah Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman :

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Tau ah : 100)

Aqidah kita terhadap Sahabat sangat jelas, tidak seperti Syiah, Nawasib, ataupun Khawrij, dalam Nadzom Zubad disebutkan

وما جرى بين الصحاب نسكت و أجر الاجتهاد نثبت
"Ketika ada kejadian (perselisihan) antara Sahabat, maka kita diam

Dan mereka adalah mujtahid, sehingga jika ada yang salah dapat pahala satu dan yang benar dapat pahala dua"

Faidahnya :

Pentingnya belajar kepada guru yang Aqidahnya lurus di atas Manhaj Salaf. Ilmu apapun itu dalam ilmu syariat, karena Aqidah lebih penting untuk selalu dijaga.

Barakallahu fikum 

📷Fotonya ketika Pelajaran Fiqh

✍️Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
Kota Madinah, 24/06/1443 H

Tidak ada komentar: