ini alasannya, Kenapa bangsa arab sebelum islam disebut kaum jahiliah


Jaman kuliah, dosen Sirah bertanya kepada kami tentang makna jahiliyah. Jahil. Tanpa aba-aba, kami semua menjawab: bodoh.

Beliau bertanya lagi, "Apa ciri2 orang bodoh itu?" Dan kami berikan semua jawaban terasosiasi dg kata bodoh, mulai dari bentuk fisik, kebiasaan hingga cara berpikir.

Kemudian sang dosen memaparkan beberapa tokoh di jahiliyah yang membuat kami harus revisi ulang jawaban tadi.

Jika memang bodoh, harusnya Rasul tak perlu banyak effort mendakwahkan mereka. Mereka tidak sekedar bodoh dalam definisi kita.

Sebab di antara tokoh2 jahiliyah itu ada para pemimpin Arab. Ada mahaguru bisnis yang sudah punya multinasional company. Ada ahli strategi perang yang jika baku hantam, pedangnya pun bisa patah berkali2. Ada pemburu handal. Ada diplomat ulung. Ada pakar bahasa yg jika mereka bicara cinta, you will melt. Ada para kepala suku yang kharismatik & tdk planga-plongo, dan lainnya. 

Memang sih, tidak ada 'cloud engineer', namun yg jelas, banyak orang 'tidak bodoh' pada masa itu.

Lantas, kenapa mereka disebut jahiliyah?
Mereka jahiliyah, bukan sekedar bodoh sebagaimana yang biasa kita pikirkan.
Mereka dinamakan demikian karena satu hal: syirik.

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ (يونس: ١٠٦)
"Dan janganlah engkau meminta kepada selain Allah, yang tidak memberi manfaat maupun mudharat. Jika engkau masih lakukan, sungguh engkau termasuk dari orang yang zhalim." (Yunus: 106)

Allah identikkan syirik dg zhalim.
Pertanyaan berikutnya, apa itu zhalim? Kenapa syirik disebut zhalim?

Zhalim adalah lawan kata adil.
Jika adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Maka org zhalim menempatkan sesuatu BUKAN pada tempatnya.

Kezhaliman apa yang lebih besar ketimbang orang yang menempatkan Tuhan yang layak disembah, BUKAN pada tempatnya?

Anda bisa saja salah tempatkan piring di rak buku. Atau shampoin anak pakai deterjen. Atau bikin kopi, alih2 dg gula, malah dikasi garam. Namun salah tempat untuk hal maha besar seagung: YANG DISEMBAH. Ini murni karena ketiadaan ilmu. Dan satu kata untuk ketiadaan ilmu adalah: jahil. (fitrian kadir

Tidak ada komentar: