Saudaraku, Mari Terus Berpacu Ke Garis Finish Ramadhan


Saudaraku....

🚴‍♀Tidak sedikit orang yang semangat di awal Ramadhan, justru melemah di hari-hari terakhir Ramadhan. Di antara buktinya, shaf shalat tarawih mengalami kemajuan. Banyak wajah-wajah yang menghilang dari masjid.

🕌Mungkin kita tidak termasuk yang menghilang dari Masjid. Namun, jika semangat juga mengendor di akhir Ramadhan, patut kiranya kita menyimak nasehat-nasehat para ulama' dibawah ini.

📚Sebagian orang, membaca nasehat ini, merasa tersengat kembali semangatnya. Merasa terpacu kembali untuk memperbanyak amal shalihnya.

💎Berikut ini nasehat - nasehat para ulama' Rahimahumullah:

ويقول الحسن البصري: أحسن فيما بقى يغفر لك مامضى، فاغتنم مابقي فلا تدري متى تدرك رحمة الله ! 
🔹Hasan Al Bashri Rahimahullah berkata :
“ Perbaikilah sisa-sisa harimu, maka Allah akan mengampuni masa lalumu. Manfaatkanlah sebaik-baiknya, karena engkau tidak tahu kapan engkau akan berpulang ke rahmatullah.. ”

قال ابن تيمية : العبرة بكمال النهايات لا بنقص البدايات !!
🔹Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata :
“ Yang akan dianggap itu bukan kekurangan-kekurangan pada permulaan, tapi bagaimana mengakhiri sesuatu dengan baik ”

قال ابن الجوزي : إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق .. فلا تكن الخيل أفطن منك !
فإنما الأعمال بالخواتيم ..
فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع !!
🔹Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata : 
“ Sesungguhnya kuda pacu itu saat akan mencapai garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar menang dalam perlombaan Maka jangan sampai kuda lebih cerdas darimu..”

Karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya. 

Untuk itu, jika kamu termasuk yang tidak baik dalam penyambutan, maka semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan”

اللهم اجعل خير أعمالنا خواتيمها وخير أيامنا يوم نلقاك.
Ya Allah!! Jadikan amalan kami yg terbaik adalah penutupnya dan hari-hari kami yang terbaik adalah hari kami berjumpa denganMu. Amiiin. 

Semoga bermanfa'at, Hanya Allah yang memberi taufiq.

🗓Balikpapan, 20 Ramadhan 1443/22 April 2022.

📚By: Abu 'Abdillah Imam Syafi'i

Tidak ada komentar: