Jangan menggunakan kacamata kita untuk menilai orang lain

Ketika kita hanya mampu membeli tas seharga 500rb sementara kawan kita membeli tas seharga 5jt, .....
kita bilang kawan kita berlebihan padahal ia belanja tak pakai uang kita....

Dan ternyata ia sudah berhemat untuk tidak membeli tas seharga 40jt yang sanggup ia beli.

Ketika kita hanya mampu hidup selalu di dekat suami, sementara kawan kita berpisah jarak dan waktu dengan suaminya, kita bilang ia menggadaikan rumah tangga demi materi. .....

Ternyata ia tetap hidup rukun dan bahagia dalam perjuangan rumah tangganya.

Ketika kita hanya mampu menjadi ibu rumah tangga, sementara kawan kita memilih bekerja, kita bilang ia menggadaikan masa depan anak. 

Ternyata ia bangun lebih pagi dari kita, belajar lebih banyak dari kita, dan berdoa lebih khusyuk memohon pada Allah untuk penjagaan anak-anaknya.

Ketika kita hanya mampu mengatur uang belanja 1jt sebulan, sementara kawan kita pengeluaran belanja bulanannya sampai 10jt, kita bilang ia boros.....

Padahal ia tak pernah berhutang pada kita. Dan Ternyata mereka beramal lebih banyak dari uang belanjanya.Ternyata mereka tak pernah lupa memberikan sumbangan.

Siapa yang rugi???? 
Kita......

Belum-belum sudah mudah menilai. Bisa jadi malah berburuk sangka. Padahal kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya orang lain hadapi, orang lain lakukan, di luar sepengetahuan kita.

Jangan mengukur sepatu orang lain dengan kaki kita.

Jangan pernah mengukur kehidupan orang lain dengan ukuran hidup kita

Jangan menggunakan kacamata kita utk menilai orang lain, penampilan luar belum tentu mencerminkan sifat aslinya

Jangan sibuk mengurusi urusan orang lain, apalagi kita tidak tahu apa-apa tentang hal tsb.

Sibuklah memperbaiki diri sendiri. Karena hanya dengan diri sendiri menjadi baik lah maka segalanya akan baik.

#berbaiksangkalah
#janganburuksangka

Repost dari status fb ustadz arfandi setiawan

Tidak ada komentar: