KATANYA, PAK KYAI SHALAT JUMATNYA DI MAKKAH

Seseorang bercerita, ada seorang kiyai, setiap waktu jumatan selalu tidak ada di tempat, kata orang (santrinya dan sebagian masyarakat) pak kiyai shalat jumatnya di Makkah. Nanti selesai jumatan di pondoknya, beberapa menit kemudian pak kiyai muncul lagi.

Nah, orang-orang yang tidak menggunakan akal sehatnya, percaya saja dengan cerita nyeleneh ini.

Coba berfikir sejenak. Kalau di Indonesia misalkan waktu jumatan jam 12.00, sedangkan di Saudi baru sekitar jam 08.00. Apa yang dilakukan pak kiyai jam 08.00 di Makkah, shalat jumat? Kalau shalat dhuha mungkin saja.

Sudah saatnya nalar yang cerdas dipakai, jangan tertipu dan percaya dengan cerita seperti itu. Jangan menganggap itu karomah wali Allah. Orang yang tidak shalat jumat berturut-turut bukan wali Allah, tetapi wali syaithan.

Ahlussunnah itu cerdas akalnya, karena mereka dalam beragama mengikuti dan meniru para salaf. Tidak sebagaimana ahlul bid'ah, yang akalnya sakit.

Berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : 

مشابهة الصحابة والتابعين تزيد العقل والدين والخلق.

Meniru sahabat dan tabi'in, akal bertambah (cerdas) agama bertambah (faham) dan akhlak akan bertambah (baik). Iqtidhou Ash Shirotil Mustaqim 1:527.

Kesimpulannya, kalau ada kiyai atau siapa saja yang mengaku shalat jumat nya di Makkah bersamaan dengan waktu jumat di Indonesia, maka ini HOAX.

Abu Fadhel Majalengka

Tidak ada komentar: