Surat terbuka dari Ummu Salman kepada pak Ridwan kamil perihal Mesjid MIAH Bogor

Pak Ridwan Kamil yang terhormat, di saat Anda tengah membangun sebuah masjid baru dengan tenang, maka ada sebuah masjid di Kota Bogor yang sudah berdiri sejak lama, kemudian hendak direnovasi, dan qodarullah mengalami begitu banyak rintangan dalam proses pembangunannya. Saya tak perlu membahas panjang lebar tentang proses legal itu, karena Anda pasti sudah tahu. 

Yang ingin saya bagi, adalah betapa bermanfaatnya masjid ini bagi saya. Dari masjid inilah saya pertama kali belajar tentang tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Di sana diajarkan tentang adab kepada Allah, kewajiban mentauhidkan-Nya, dan larangan menyekutukan-Nya. Juga tentang kewajiban mengikuti jalan beragama sesuai yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan yang ditempuh oleh tiga generasi setelahnya. 

Di sana saya belajar tentang wajibnya berbakti kepada orangtua. Di sana ditekankan tentang wajib taat pada pemerintah dan larangan memberontak. Di sana diajarkan tentang lebih mulianya darah seorang Muslim dibanding ka'bah yang mulia. Di sana diajarkan tentang haramnya meminta-minta, keharusan berbuat baik kepada tetangga dan sedekah sebagai bukti keimanan. Dan masih banyak lagi hal baik yang saya dapatkan dari masjid ini.

Sungguh, bagaimana bisa Masjid yang mengajarkan kebaikan-kebaikan seperti ini dihalang-halangi pembangunannya? 

Saya teringat ucapan Maci di pemakaman Eril rahimahullah. Terngiang getar suaranya menghaturkan doa tulusnya untuk Anda, agar Anda menjadi pemimpin yang diridhoi Allah, pemimpin yang adil di mata-Nya. Benar, kita tak akan pernah bisa memuaskan manusia, membuat senang semua pihak, tapi kita bisa memilih untuk mencari keridhoan-Nya, yakni langkah yang akan menghindarkan dari kemurkaan-Nya. Dan tentu itulah yang Ibunda Anda inginkan.

وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ أَن یُذۡكَرَ فِیهَا ٱسۡمُهُۥ وَسَعَىٰ فِی خَرَابِهَاۤۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ مَا كَانَ لَهُمۡ أَن یَدۡخُلُوهَاۤ إِلَّا خَاۤىِٕفِینَۚ لَهُمۡ فِی ٱلدُّنۡیَا خِزۡیࣱ وَلَهُمۡ فِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ عَذَابٌ عَظِیمࣱ
"Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat." (QS Al Baqarah: 114)

Sekar Ummu Salman

#savemiah #savemiahbogor #bertakwalahkepadaAllah

Editor admin dakwahpost.com

Tidak ada komentar: