Sudahilah, mari kita bersama kembali kepada Allah (hikmah dibalik bencana alam)


Hendaknya masing-masing di antara kita mengambil pelajaran dengan musibah yang terjadi, Lihatlah Bagaimana hujan yang turun tak henti-henti sehingga menyebabkan banjir yang tak kunjung surut bukan hitungan hari akan tetapi sudah berbulan-bulan, Bagaimana bumi berguncang di sana dan di sini belum lagi gempa di Cianjur yang menewaskan banyak manusia. Tidakkah kita menyegerakan diri agar kita semua kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Abdullah bin Mas’ud yang dengan lembut mengingatkan masyarakat agar “bertaubat dan kembali kepada Allah” dengan segera.

Ketika terjadi gempa bumi Ibnu Mas’ud berkata

يا أيها الناس ! إن ربكم يستعتبكم فأعتبوه
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah menginginkan kalian untuk kembali, maka kembalilah pada-Nya.” (Tafsir At-Thabari 17/478)

Wahai Bapak negara, hendaknya kita saling membantu di dalam menegakkan kebenaran di negeri ini, Allah subahanhu wataala berfirman:

Allah Ta’ala berfirman,

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

kita bisa bersinergi agar terkelola dan membangun komunikasi saling mencintai antara pemimpin dan masyarakat negeri tercinta ini.

Sudahilah menutup-nutupi kemungkaran yang terjadi, dan wahai para aparat-aparat negara, sudahilah menjadi orang yang melindungi para pelaku maksiat hanya dengan sekedar Anda menerima uang dari mereka, kemudian Anda biarkan mereka melakukannya maka Lihatlah apa yang terjadi kepada negeri ini.

lihatlah bagaimana Umar bin Khottob pada zamannya menasehati warga dan masyarakatnya, Beliau berkata,

يا أيها الناس ما أسرع ما أحدثتم، لإن عادت لأخرجن من بين أظهركم
“Wahai manusia, betapa cepatnya kalian melakukan berbuat dosa, seandainya gempa ini datang lagi maka aku akan keluar dari hadapan kalian (yaitu meninggalkan kota Madinah).” (Al-Fitan hal:377, & As-Sunan Al-Kubra 3/342)

hentikan menyalahkan bumi karena sesungguhnya dunia ini hanya akan bergerak ketika Allah perintahkan dia untuk bergerak, Ibnul Qayyim juga menjelaskan bahwa gempa bumi ini terjadi agar manusia meninggalkan kemaksiatan dan kembali kepada Allah, beliau berkata,

ﺃﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ ﺑﺎﻟﺘﻨﻔﺲ ﻓﺘﺤﺪﺙ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ ﻓﻴﺤﺪﺙ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﻌﺒﺎﺩﻩ ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ ﻭﺍﻹﻧﺎﺑﺔ ﻭﺍﻹﻗﻼﻉ ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺻﻴﻪ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺍﻟﻨﺪﻡ
“Allah –Subhanah- terkadang mengizinkan bumi untuk bernafas maka terjadilah gempa bumi yang dasyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri kepada Allah dan menyesal” (Miftah Daris Sa’adah 1/221).

Peduli Kemanusiaan Indonesia
Markaz Al Islami Abu Bakar Sintang

Tidak ada komentar: