16 nasehat khusus Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawaz kepada Para Pendidik


Bismillah.

Nasihat khusus yang disampaikan oleh Ustadzuna Yazid Abdul Qodir Jawas حفظه الله تعالى
(Bogor, 22 Shafar 1443 H / Rabu, 29 september 2021):

1. Menjadi Ustadz di pesantren itu membutuhkan keikhlasan yang tinggi. Niatkan mengabdi, berbagi ilmu untuk segenap santri. Ingat selalu hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:

إنما الأعمال بالنيات
Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dari niatnya...".

2. Jangan jadikan pesantren sebagai tempat tujuan mencari uang.
Tidak banyak uang yang akan didapatkan dari pesantren.

3. Gaji bukanlah orientasi. Terus luruskan niat, agar hidup di Pesantren menjadi lebih berkah.

4. Setiap Guru (Ustadz), Staf dan Karyawan yang ada di pesantren harus merasa memiliki Pesantren (sense of belonging).
Jangan ada yang egois. Pesantren tidak bisa diurus oleh beberapa orang saja.

5. Jangan biarkan jam kosong tanpa ada guru yang mengajar.
Setiap santri berhak untuk mendapatkan pelajaran dengan baik.
Jika ada guru yang berhalangan mengajar, segera cari penggantinya.

6. Seluruh civitas pesantren harus terlibat dalam pendidikan santri. Mereka semua adalah pendidik. Saat melihat santri makan dengan berdiri, segera tegur. Saat melihat santri bermalas-malasan menuju masjid untuk shalat berjamaah, segera ingatkan.

7. Jaga adab (etika) sebagai pendidik. Perkataan dan perbuatan Ustadz selalu diperhatikan santri. Perhatikan pakaian yang dikenakan. Kenakan peci kemanapun pergi, utamanya saat melaksanakan shalat.

8. Jangan sekali-kali menerima hadiah dari wali santri.
Hadiah dari wali santri adalah *bala'* yang bisa membuat hidup tidak nyaman. Begitu menerima hadiah dari wali santri, hidup Ustadz akan tergadaikan (tersandera) dan tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi jika santri yang bersangkutan melakukan pelanggaran atau memiliki masalah dalam proses pendidikan.

9. Proporsional dalam menerima santri baru. Mereka semua adalah anak-anak yang berhak mendapatkan ilmu dengan maksimal. Utamakan kualitas pembelajaran. Semuanya akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.

10. Perhatikan waktu shalat.

11. Jangan bosan untuk mengkaji materi tauhid (aqidah).

12. Sibukkan diri dengan ilmu. Jadikan waktu yang dimiliki untuk terus belajar dan menulis. Jangan sampai urusan dunia memalingkan kita dari ilmu.

13. Jangan habiskan waktu dengan pegang HP, berselancar di Media Sosial. Dunia maya itu banyak diisi oleh orang-orang yang tidak jelas dan tidak kita kenal. Hati-hatilah dalam menggunakannya.

14. Biasakan diri untuk membangun argumen dilandasi dengan dalil.

15. Sesibuk apapun, jangan lupakan perhatian dengan keluarga.
Biasakan makan dan kumpul bersama dengan mereka.

16. Maksimalkan perhatianmu dengan orang tua.
Jangan pernah sedikitpun engkau abaikan (lalaikan), meskipun engkau sedang mengajar sekalipun.

✍️ Ditulis oleh Ujang Pramudhiarto
(Pimpinan Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran, https://pesantrenalirsyad.org)

Tidak ada komentar: