TIDAK ADA MANDI KHUSUS MENJELANG BULAN RAMADHAN

Salah satu tradisi ketika menyambut bulan ramadhan adalah mandi. Di beberapa daerah banyak melakukan tradisi seperti ini. Dan namanya pun juga berbeda-beda walaupun hakikat dan tujuannya sama. Yaitu sama-sama bertujuan untuk menyambut bulan suci ramadhan. 

Banyak yang beranggapan bahwa melakukan ritual mandi untuk menyambut bulan ramadhan adalah untuk mensucikan diri sebelum ramadhan, ada juga yang melakukan karna sebagai tradisi adat istiadat turun temurun.

Padahal Rasulullah bersabda :

“Barangsiapa yang membuat ajaran baru dalam agama kami ini yang bukan darinya, maka dia adalah tertolak.” (Hadist Riwayat Bukhari)

Masalah mandi menyambut bulan suci ramadhan juga dilakukan di Sumatera Barat. Atau dikenal dengan istilah 'balimau'. Yaitu mandi di area terbuka seperti sungai, pantai ataupun dikolam/lubuk/pemandian. Disertai dengan membawa jeruk nipis sebagai 'sabun' nya. Selain jeruk nipis sebagai bahan utama, ada pula daun pandan, bunga kenanga, dan akar tanaman gambelu. Bahan-bahan alami ini lalu dimasukkan secara bersamaan ke air hangat sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut dengan balimau.

Buya Gusrizal Gazahar selaku ketua MUI Sumbar berkata :

“Tidak ada petunjuk syariat islam tentang mandi balimau sebelum masuk Ramadhan. Semua orang belajar fikih. Apakah ada mandi sunat sebelum Ramadhan? Tidak ada kan? Ini (yang) harus kita luruskan. 

Beliau melanjutkan lagi :

"Tradisi balimau itu bukan bagian dari syariat ataupun tata cara menyambut Ramadhan, apalagi dengan mandi-mandi dan membuka aurat. Ini tidak sesuai adat ataupun syarak, malah berdampak negatif terutama generasi muda.”

Hal senada juga dikatakan oleh Buya M. Elvi Syam :

“Tidak ada satupun mandi (yang dikhususkan) sebelum masuk bulan Ramadhan.”

Wallahu'alam

#PadangMangaji
Wakatunyo kito mangaji

Tidak ada komentar: