Mengapa penderita kanker di Timur Tengah menjadi yang paling rendah?
Pertanyaan ini telah dijawab melalui penjelasan Dr Berg di kanal YouTube pribadinya. Dalam kanal YouTube Dr Eric Berg DC dijelaskan bahwa negara di Timur Tengah memiliki angka penderita kanker terendah di seluruh dunia.
Contohnya saja Arab Saudi yang punya angka 96/100.000 orang menderita kanker, atau di Yaman dengan 97/100.000 penderita. Angka tersebut tentu sangat kecil bila dibandingkan dengan Australia yang punya 468/100.000 penderita kanker. Atau di Amerika Serikat dengan 352/100.000 orang yang menderita penyakit tersebut.
Hal yang menjadi ironi di sini adalah, negara Timur Tengah merupakan pengonsumsi gula terbanyak di dunia, sebagaimana diketahui bahwa berlebihnya kadar gula merupakan salah satu penyebab kanker.
Lantas, bagaimana sebuah negara dengan konsumsi gula terbanyak justru memiliki angka penderita kanker paling sedikit?
Rupanya terdapat beberapa faktor yang memungkinkan hal ini dapat terjadi.
Faktor Penyebab Rendahnya Penderita Kanker di Timur Tengah
1. Puasa di Bulan Ramadan Berpuasa di bulan Ramadan menjadi salah satu kewajiban yang ditunaikan umat muslim di seluruh dunia. Mereka akan menahan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama sebulan penuh. Puasa rupanya mampu mencegah pertumbuhan sel kanker dengan baik. Ketika seseorang berpuasa, tubuh akan mulai mendaur ulang sel-sel yang rusak dengan meningkatkan metabolismenya.
Dengan sistem imun tubuh yang ditingkatkan ini, seseorang akan mendapatkan kekebalan tubuh yang jauh lebih tangguh untuk menghadapi serangan berbagai virus dan sel kanker. Selain itu, berpuasa juga dapat menangkal radikal bebas yang berdampak buruk bagi tubuh.
2. Rempah-Rempah yang Dimakan Orang Timur Tengah Beberapa rempah yang dihasilkan dan dikonsumsi masyarakat Timur Tengah memiliki khasiat pencegah kanker.
Di antaranya kunyit, saffron, kapulaga, pala, jintan, kayu manis, dan ketumbar. Selain itu terdapat pula makanan khas Timur Tengah yang dapat mencegah kanker, yakni kurma. Buah yang erat kaitannya dengan Ramadan ini juga memiliki fungsi sebagai pencegah kanker.
3. Minimnya Wanita Perokok di Timur Tengah Sebanyak 20% populasi di dunia atau sekitar 1 dari 5 orang adalah perokok. Dari total tersebut, perempuan yang berada di Timur Tengah menyumbangkan angka paling sedikit.
Misalnya saja di Arab Saudi dengan 2% saja wanita perokok, lebih sedikit lagi berada di UEA 0,8% dan Oman yang hanya 0,7%. Angka ini sangatlah sedikit bila dibandingkan dengan wanita perokok di Chili yang mencapai 40% atau Serbia 41%.
Merokok merupakan kebiasaan yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan sel kanker, lantaran 25% kasus kanker di dunia disebabkan oleh rokok. 4. Larangan Minum Alkohol di Timur Tengah Terdapat enam jenis kanker yang tumbuh akibat minuman keras. Seperti kanker liver, dan beberapa jenis kanker mulut.
Larangan mengonsumsi alkohol di Timur Tengah ini menekan masyarakatnya terhindar dari minuman tersebut. Kebanyakan negara masyarakat di Eropa dan Amerika Utara sendiri merupakan penyumbang penderita kanker terbesar yang disebabkan oleh alkohol.
artikel sindonews
Tidak ada komentar: