2 problem besar umat Islam, akidah dan akhlak


Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani mengatakan,

فأنا ألاحظ مع الأسف أن الناس اليوم يهتمّون بالجانب الأول ألا وهو العلم ولا يهتمّون بالجانب الآخر ألا وهو الأخلاق والسلوك فإذا كان النبي صلى الله عليه وآله وسلم يكاد يحصر دعوته من أجل محاسن الأخلاق ومكارمها حينما يأتي بأداة الحصر فيقول  إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق فإنما ذلك يعني أن مكارم الأخلاق جزء أساسي من دعوة الرسول عليه الصلاة والسلام
“Dengan sangat disayangkan saya cermati bahwa banyak orang di zaman ini perhatian dengan aspek pertama yaitu aspek ilmu namun tidak perhatian dengan aspek yang lain yaitu aspek akhlak dan perilaku padahal hampir-hampir saja Nabi membatasi ruang lingkup dakwah beliau dalam aspek akhlak yang indah dan mulia.

 Nabi menggunakan kosa kata ‘hanya’ dalam sabdanya, “Hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia”. Hadis di atas bermakna bahwa akhlak mulia adalah unsur asasi dalam dakwah sang Rasul

والواقع أنني كنت في ابتداء طلبي للعلم وهداية الله عز وجل إياي إلى التوحيد الخالص واطّلاعي على ما يعيشه العالم الإسلامي من البعد عن هذا التوحيد كنت أظن أن المشكلة في العالم الإسلامي إنما هي فقط ابتعادهم عن فهمهم لحقيقة معنى لا إله إلا الله
Secara realita, di awal perjalanan saya menuntut ilmu dan mendapatkan hidayah memiliki tauhid yang murni serta mengetahui jauhnya dunia Islam dari tauhid yang murni tersebut saya berprasangka bahwa problem dunia Islam hanyalah jauhnya umat Islam dari pemahaman yang benar mengenai makna kalimat tauhid, la ilaha illallahu.

لكنني مع الزمن صرت أتبيّن أن هناك مشكلة أخرى في هذا العالم تضاف إلى المشكلة الأولى الأساسية ألا وهي بعدهم عن التوحيد المشكلة الأخرى أنهم أكثرهم لا يتخلقون بأخلاق الإسلام الصحيحة إلا بقدر زهيد .
Akan tetapi seiring perjalanan waktu saya sadar adanya problem lain di dunia ini di samping problem asasi pertama yaitu jauh dari tauhid. Problem yang lain tersebut adalah mayoritas umat Islam itu tidak berakhlak dengan akhlak Islam yang benar kecuali dalam kadar yang sangat minimalis”.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kutipan di atas:

1. Umat Islam memiliki dua problem besar yaitu permasalahan akidah dan akhlak.

2. Hampir-hampir saja Nabi membatasi ruang lingkup dakwah Nabi dalam aspek akhlak saja. Hal ini menunjukkan betapa urgen posisi akhlak dalam ajaran Islam.

3. Pemahaman dan cara pandang dai dan ulama itu berubah dan berkembang seiring pertambahan ilmu, bahan bacaan, interaksi dengan manusia, mengamati realitas sosial yang ada dll. Oleh karena itu pada awalnya Syaikh Al-Albani berpandangan bahwa problem besar umat Islam adalah permasalahan tauhid namun setelah itu beliau sadar bahwa akhlak dan adab juga merupakan problem besar umat Islam.
Di antara problem akhlak yang krusial adalah permasalahan penggunaan dan penempatan lisan dan tulisan. Lisan demikian juga tulisan adalah cermin hati sehingga lisan itu demikian dipatuhi oleh anggota badan lainnya.

عَنْ ‌أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَفَعَهُ قَالَ: «إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا ‌تُكَفِّرُ» ‌اللِّسَانَ، فَتَقُولُ اتَّقِ اللهَ فِينَا، فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ، فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا، وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Dari Abu Said al-Khudri, Nabi bersabda, “Jika manusia menjumpai waktu pagi terjadilah dialog gaib berisi ikrar ketundukan anggota badan kepada lisan. Anggota badan mengatakan kepada lisan, ‘Takutlah kepada Allah terkait kami karena kami hanya pengikut setiamu. Jika engkau wahai lisan lurus kami akan lurus. Sebaliknya jika engkau wahai lisan bengkok kami pun akan bengkok” HR at-Tirmidzi no 2407.

✍🏻 Aris Munandar

Tidak ada komentar: