7 Keutamaan Ibadah Qurban


1. Menaati Allah ta'ala
Karena ibadah qurban adalah perintah Allah:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Maka shalatlah dan berqurbanlah untuk Rabb-Mu" (QS. Al Kautsar: 2).

2. Menaati Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam
Karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memberi peringatan keras bagi orang yang tidak berqurban padahal mampu:

من كان له سِعَةٌ ولم يُضَحِّ فلا يَشهدْ مصلَّانا
“Barangsiapa memiliki kelapangan, namun ia tidak berqurban, maka janganlah datangi mushalla kami” (HR. Ahmad 1/312, Ibnu Majah 3123, dihasankan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

3. Meneladani Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam
Karena Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam selalu berqurban setiap tahun. Ibnu Umar mengatakan:

أَقَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالمَدِينَةِ عَشْرَ سِنِينَ، يُضَحِّي كُلَّ سَنَةٍ
"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tinggal di Madinah selama 10 tahun dan beliau senantiasa berqurban setiap tahun" (HR. Ahmad no. 4955).

4. Akan semakin dekat dengan Allah 
Orang yang berkurban ia sedang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan hasilnya, Allah akan semakin mendekatkan diri-Nya kepada orang tersebut. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah ta'ala berfirman:

إذَا تَقَرَّبَ العَبْدُ إلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إلَيْهِ ذِرَاعًا، وإذَا تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ منه بَاعًا، وإذَا أتَانِي مَشْيًا أتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
"Jika hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, Aku akan dekatkan diri-Ku satu hasta. Jika hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, Aku akan dekatkan diri-Ku satu depa. Jika hamba-Ku datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya berlari" (HR. Al Bukhari no.7536).

5. Menabung untuk akhirat 
Orang yang membelanjakan hartanya untuk berqurban, sejatinya ia sedang menabung untuk akhirat. Maka hartanya tidaklah hilang atau berkurang, justru ia menjadi harta yang hakiki yang akan dibawa mati. Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,

ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻣَﺎﻟِﻰ ﻣَﺎﻟِﻰ – ﻗَﺎﻝَ – ﻭَﻫَﻞْ ﻟَﻚَ ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚَ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻠْﺖَ ﻓَﺄَﻓْﻨَﻴْﺖَ ﺃَﻭْ ﻟَﺒِﺴْﺖَ ﻓَﺄَﺑْﻠَﻴْﺖَ ﺃَﻭْ ﺗَﺼَﺪَّﻗْﺖَ ﻓَﺄَﻣْﻀَﻴْﺖَ
“Manusia sering berkata “Hartaku... hartaku...”. Beliau bersabda,: Wahai manusia, tidaklah harta yang engkau miliki kecuali yang engkau makan dan itu akan lenyap begitu, atau yang engkau pakai dan itu akan usang, dan yang engkau sedekahkan dan itu yang akan langgeng” (HR. Muslim no. 2958)

Ketika seorang sahabat dari Anshar bertanya:

يا رسولَ اللَّهِ أيُّ المؤمنينَ أفضلُ ؟ قالَ : أَحسنُهُم خُلقًا ، قالَ : فأيُّ المؤمنينَ أَكْيَسُ ؟ قالَ : أَكْثرُهُم للمَوتِ ذِكْرًا ، وأحسنُهُم لما بعدَهُ استِعدادًا ، أولئِكَ الأَكْياسُ
“Wahai Rasulullah, orang Mu’min mana yang paling utama? Nabi menjawab: yang paling baik akhlaknya. 

Orang Anshar bertanya lagi: lalu orang Mu’min mana yang paling cerdas (berakal sehat)? 

Nabi menjawab: yang paling banyak mengingat mati, dan yang paling baik dalam menyiapkan bekal untuk akhiratnya, itulah orang-orang yang cerdas” (HR. Ibnu Majah no. 3454, dihasankan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

6. Membuktikan ketakwaan kepada Allah 
Ibadah kurban adalah pembuktian ketakwaan seorang hamba kepada Allah. Allah ta'ala berfirman:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ 
"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu" (QS. Al Hajj: 37).

7. Pembuktian kecintaan kepada Allah melebihi apapun 
Kisah masyhur tentang Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih Nabi Ismail dan beliau berdua menaatinya. Namun kemudian Allah ganti Nabi Ismail dengan seekor kambing. 

Kisah ini memberikan pelajaran bahwa ketaatan dan kecintaan kepada Allah wajib melebihi taat dan cinta kepada siapapun dan apapun. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ولا يُؤمِنُ أحَدُكم حتى أكونَ أحَبَّ إليه من وَلَدِهِ، ووَالِدِهِ والنَّاسِ أجْمعينَ
“Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga aku (Rasulullah) menjadi yang paling dicintainya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia” (HR. Bukhari no. 15, Muslim no. 44).

Maka orang yang berkurban membuktikan bahwa cintanya kepada Allah jauh melebihi cintanya kepada harta dan kepada nikmat dunia. 

Semoga Allah ta'ala memudahkan kita untuk berqurban tahun ini.

@fawaid_kangaswad

Tidak ada komentar: