Iman Kepada Takdir Rahasia Dibalik Kekuatan Seorang Mukmin

Iman Kepada Takdir Adalah Rahasia Dibalik Kekuatan & Keberanian Seorang Mukmin

Iman kepada takdir akan menumbuhkan kekuatan dan keberanian pada diri anda.
Tatkala anda meyakini takkan ada yang dapat menimpa anda kecuali yang telah ditakdirkan oleh Allah,maka tak ada yang perlu ditakutkan kecuali Allah.

 Nabi pernah berwasiat kepada Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu:

، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ}. رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ، وَقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Ketahuilah! Andai seluruh makhluk bersatu untuk memberikan manfaat untukmu, mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali sebatas yang telah Allah tuliskan untukmu. Dan seandainya mereka bersatu untuk menimpakan suatu bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali sesuatu yang telah Allah tulis akan mengenaimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. (H.R. At-tirmidzy)

Segala sesuatu ditangan Allah,lalu atas dasar apa kita takut sama manusia?apa yang dimiliki oleh manusia?

Sa'id bin Jubair tatkala dihadapkan kepada pemimpin bengis bernama Hajjaj bin Yusuf untuk dibunuh,Dia tidak menampakkan rasa takut sedikitpun kepdanya;

Hajjaj: siapa kamu?
Said: Said bin jubair (said = orang bahagia)
Hajjaj: bukan justru kamu adalah syaqi bin kusair (syaqiy= sengsara)
Said: aku tidak ingin mengubah nama pemberian dari ayahku
Hajjaj: Aku ingin membunuhmu,maka pilihlah dengan cara apa aku harus membunuhmu 
Said: pilihlah sendiri cara apa yang kau inginkan,karna kelak pasti akan ada qishos untukmu.
Hajjaj: Aku ingin menyegrakanmu ke Neraka
Said: kalaulah Neraka berada ditanganmu maka sejak dulu aku telah menyembahmu.
Lalu hajjajpun membunuhnya.

Lihatlah betapa situasi yang genting itu,tidak membuat Said ciut dan takut,justru dia menunjukkan keberaniannya,karna pada hakikatnya semua manusia itu lemah dan menjadi kuat karna pertolongan Allah.

Demikian pula Nabi Nuh,ancaman dan cibiran dari kaumnya tidak membuatnya takut dan berhenti dari dakawahnya,justru nabi Nuh tetap tegar dan kokoh bahkan dengan lqntang dan penuh keberanian beliau menantang mereka beserta seluruh sekutu mereka,sebagaimana dikisahkan dalam Alquran;

۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ نُوْحٍۘ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَّقَامِيْ وَتَذْكِيْرِيْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ فَاَجْمِعُوْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ
Bacakanlah (sampaikanlah wahai Nabi Muhammad) kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, jika terasa berat bagi kamu keberadaanku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, kepada Allahlah aku bertawakal. Oleh karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), selanjutnya janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian, bertindaklah terhadap diriku dan janganlah kamu tunda-tunda (tindakan itu) kepadaku. (Yūnus [10]:71)

Dan benar mereka tidak mampu membinasakan nabi Nuh,justru merekalah yang dibinasakan oleh Allah subhanahu wataala.

Sebagian ahli tafsir menyebutkan bahwa diantara kelebihan yang Allah berikan kepada Nabi Nuh adalah ahli dalam memberikan tantangan.

Demikianlah,seorang hamba ketika dia benar-benar beriman kepada takdir dia takkan pernah takut sama siapapun dan tidak mengantungkan harapan kepada siapapun,tidak mencari muka dan menjilat kepada siapapun.

Iman kepada takdir akan memberikanmu kenyamanan dan ketentraman hati yang sempurna.

Iman kepada takdir akan membuatmu tegar menerima kenyataan dan tidak terlampau sedih ketika ditimpa oleh cobaan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.(Al-Ḥadīd [57]:22)

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ
(Yang demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Al-Ḥadīd [57]:23)

Faedah dari Syekh DR.Utsman Alkhamis
Diterjemahkan secara makna oleh:Mustaan Abu Nabilah
Kota Batu,Malang.

Tidak ada komentar: