Dzikir perlindungan dari azab yang dibaca sebelum tidur/bada shalat


عَنِ  الْبَرَاءِ  قَالَ : كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ.
Dari al-Bara' bin 'Azib r.a berkata, dahulu Kami (para sahabat) saat salat di belakang Rasulullah, kami senang berada di sisi kanan beliau, yang mana beliau sering menghadap dengan wajah beliau ke arah kami.

Al-Bara' bin 'Azib berkata, dan aku mendengar beliau membaca:

"رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ - أَوْ : تَجْمَعُ - عِبَادَكَ ".
"Ya Rabb-ku, peliharalah aku dari 'adzab-Mu pada hari Engkau bangkitkan -atau: kumpulkan- para hamba-Mu". [HR. Imam Muslim no 709, Abu Daud no 615, An-Nasai no 822 dan Imam Ahmad].

Dan dari riwayat al-Bara' bin Azib juga dalam sunan al-Tirmidzi no 3399, dan dari Hafshah Ummul Mukminin dalam sunan Abu Daud no 5045 dan Musnad Imam Ahmad, dari Ibnu Mas'ud, Hudzaifah bin Yaman semuanya meriwayatkan sebelum tidur, berikut redaksi riwayat Hafshah Ummul Mukminin r.a:

عَنْ  حَفْصَةَ  زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْقُدَ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يَقُولُ : 
Dari Hafshah istri Nabi (ص), sungguh Rasulullah (ص) bila hendak tidur beliau letakkan tangan kanan di bawah pipi beliau seraya membaca:

" اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ ". ثَلَاثَ مِرَارٍ.
"Ya Rabb-ku, peliharalah aku dari 'adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan para hamba-Mu". Sebanyak tiga kali. [HR. Abu Daud dan Ahmad dalam al-Musnad].

1. Memohon perlindungan dari azab Allah pada hari kebangkitan kelak, baik saat salat atau saat akan tidur.

2. Disukai mengupayakan saf sebelah kanan, ini judul bab yang diberikan pada "Al-Minhaj Syarh Sahih Muslim bin al-Hajjaj" oleh Imam An-Nawawi dan juga oleh imam al-Nasai dalam "Al-Mujtaba" beliau no 822, bab Tempat yang disukai dalam saf salat. 

3. Imam disunnahkan agar menghadap makmum usai salam dan tidak tetap duduk pada posisinya, sebagaimana judul bab Imam al-Bukhari "Imam menghadap manusia jika telah salam" dan di terangkan oleh al-Hafidz di "Al-Fath" dan juga al-Zaen ibnu al-Munir, dinukil keduanya oleh pensyarah sunab Abu Daud "Aun al-Ma'bud". 

وقال الزين بن المنير: استدبار الإمام المأمومين إنما هو لحق الإمامة فإذا انقضت الصلاة زال السبب، فاستقبالهم حينئذ يرفع الخيلاء والترفع على المأمومين والله أعلم. انتهى.
Al-Zein bin al-Munir berkata, "Sang imam salat memunggungi makmumnya hanya dibenarkan untuk memimpin salat, bila telah usai maka sebab ini pun terangkat otomatis. Maka, menghadap kepada makmum setelah salat akan mengangkat kejemawaan terhadap para makmumnya. Wallahu a'lam." [selesai penukilan]. 

Adapun, imam menghadap ke sisi kanan atau kiri atau bahkan lurus ke depan, semuanya pernah diriwayatkan dari Nabi sebagaimana yang disebutkan oleh sahabat Abdullah r.a.

4. Al-Qadhi 'Iyadh r.a menerangkan bahwa maksud al-Bara' bin 'Azib dengan "mulai dari sisi kanan" adalah saat salam salat, karena beliau saat salam dari salat akan mulai dari sisi kanan terlebih dahulu. Adapun usai salat, maka menurut kebiasaan beliau adalah akan menghadap kepada semua makmumnya.

5. Nabi membacanya usai salat setelah salah salam berdasar riwayat Imam Ibnu Khuzaimah dalam "Sahih" nya. 

6. Penyebutan tambahan riwayat Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi (ص) membacanya saat akan tidur sebanyak tiga kali, sedangkan riwayat yang lain hanya sekali.

Tradisi Nabi saat berdoa beliau mengulai tiga kali dalam sebagian riwayat. 

Tidak ada komentar: