Indikator seseorang bisa menikmati kehidupan

Dr. Shaleh Al-‘Ushaimi hafizhahullaah menulis dalam Twitternya:

لَنْ نَجِدَ لَذَّةَ الْعَيْشِ وَطَيِبَ الْحَيَاةِ - مَعَ صَفْوِها وَكَدِرِهَا- إَلَّا فِي الْإِيْمَانِ بِاللَّهِ وِالْعَمَلِ بِمَا يَرِضَاهُ.
قَالَ تَعَالَي: {مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ___} [النحل: 97]
قَالَ شَيْخُنَا عُثَيْمِيْن: " الْحَياةُ الطَّيِّبَةُ مَا طَاب عَيِشُ صَاحِبِهَا, وِلَوْ كانَ أفْقَرَ النَّاسِز"
Terlepas apakah disertai kondisi hidup bening atau pun keruh, Anda tidak bisa menemukan kelezatan penghidupan dan kenyaman hidup, tanpa hidup dalam beriman kepada Allah ta’ala dan tanpa hidup dalam melaksanakan apa saja yang Dia ridhai.

Allah ta’ala telah berfirman:

{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ___} [النحل: 97]
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik….” (QS. An-Nahl:97)

Guru kami Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Kehidupan menyenangkan ialah selama pemilik hidup itu merasakan lezat hidup, sekali pun dia adalah manusia yang paling miskin.”

Alih bahasa Zulkifli Zakaria

Tidak ada komentar: