Jangan Mendiamkan Saudaramu Lebih Dari 3 Hari


NASEHAT NABI UNTUK SESAMA IKHWAN “JANGAN MENDIAMKAN SAUDARANYA LEBIH DARI TIGA HARI!”

HADITS ANAS BIN MALIK

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « لاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا, وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ »
Dari Anas bin Malik, rodhiyallohu ‘anhu, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda:
“Jangan-lah kamu saling membenci, jangan-lah kamu saling hasad, jangan-lah kamu saling membelakangi!, jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara!, dan tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari”.(HR. Bukhori, no. 6065, 6076)

Di dalam riwayat lain ada tambahan:

« لَا تَقَاطَعُوا »
“Jangan-lah kamu saling memutuskan hubungan!”. (HR. Tirmidzi, no. 1935; Ahmad, no. 12073, 12691, 13053, 13180. Dishohihkan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth)

Di dalam riwayat lain ada tambahan:

« يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ » 
“Keduanya bertemu, namun yang satu berpaling dan yang satu lagi juga berpaling. Orang terbaik dari keduanya adalah orang yang  memulai mengucapkan salam”. (HR. Ahmad, no. 13354. Syaikh Syu’aib al-Arnauth berkata: Sanadnya shohih menurut syaikhoin)

HADITS ABU AYYUB AL-ANSHORIY

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لاَ يَحِلُّ لِرَجُلٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ: فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ "
Dari Abu Ayyub al-Anshoriy, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda: “Tidak halal bagi seseorang mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu, namun yang satu berpaling dan yang satu lagi juga berpaling. Orang terbaik dari keduanya adalah orang yang  memulai mengucapkan salam”. (HR. Bukhori, no. 6077, 6237; Muslim, no. 2560/25; Tirmidzi, no. 1932; Abu Dawud, no. 4911; Ahmad, no. 23528, 23576, 23584; Ibnu Hibban, no. 5669, 5670; Ath-Thobaroni di dalam Al-Kabir, no. 2638)

HADITS ABU KHIROOSY AS-SULAMIY

عَنْ أَبِي خِرَاشٍ السُّلَمِيِّ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: " مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ "
Dari Abu Khirosy As-Sulamiy, bahwa dia telah mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda: “Barangsiapa mendiamkan saudaranya selama setahun, maka dia seperti menumpahkan darahnya”. (HR. Abu Dawud, no. 4915; Ahmad, no. 17935. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib al-Arnauth)

FAWAID HADITS: 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits-hadits ini, antara lain:

1- Alloh Ta’ala telah mempersaudarakan sesama kaum Muslimin, Kaum Mukminin, maka kita wajib meyakini sesama kaum Muslimin adalah saudara, yaitu saudara seiman.

2- Di antara konsekwensi persaudaraan adalah bersikap baik, tidak boleh saling membenci, saling hasad, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan.

3- Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, yaitu di dalam urusan dunia. 

4- Tidak boleh seorang Muslim bertemu saudaranya, kemudian saling berpaling.

5- Orang terbaik dari dua orang yang saling mendiamkan adalah orang yang  memulai mengucapkan salam.

6- Bahaya mendiamkan saudaranya selama setahun, yaitu seperti menumpahkan darahnya. 
Padahal barangsiapa membunuh orang mukmin dengan sengaja, maka ancaman balasannya ialah Jahanam, tinggal lama di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An-Nisa’/4: 93)

7- Jika ada di antara kita yang mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, maka segeralah mengucapkan salam, memperbaiki hubungan, meminta maaf dari kesalahan, selama kita masih bisa menyelesaikannya di dunia. 
Sebelum datang Hari Kiamat yang tidak ada dinar dan dirham di sana, sehingga urusan akan diselesaikan dengan keabikan dan keburukan. Semoga Alloh memaafkan kita semua.

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan. 

Ditulis oleh Muslim Atsari, 
Sragen, Dhuha, Jum’at, 18-Dzulhijjah-1444 H / 7-Juli-2023 M

Tidak ada komentar: