Mereka Menjadikan Hawa Nafsu sebagai sesembahan


Sesembahan² selain Allah yang manusia menghambakan diri kepadanya tidak hanya berwujud patung yang diberhalakan. 

Kuburan yang dikeramatkan, sosok yang dikultuskan, begitu pula pohon, batu, keris, cincin, kalung, jika semua itu menjadi objek yang diyakini mampu mendatangkan manfaat dan menolak mudhorot maka ini termasuk sesembahan selain Allah. 

Bahkan hawa nafsu logika dan perasaan, juga hawa nafsu masyarakat, semuanya bisa tergolong sesembahan bila itu yang menjadi tolok ukur kebenaran.

Hal ini telah Allah peringatkan di dalam firman-Nya,

أفرأيت من اتخذ إلهه هواه و أضله الله على علم
"Pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya dan Allah membiarkannya sesat di atas ilmu."_ (Al-Jatsiyah: 23)

Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari menjelaskan dengan mengutip ucapan sebagian ulama,

أفرأيت من اتخذ دينه بهواه فلا يهوى شيئا إلا ركبه لأنه لا يؤمن بالله ولا يحرم ما حرم ولا يحلل ما حلل إنما دينه ما هويته نفسه يعمل به
"Pernahkah engkau melihat orang yang mengambil agamanya dengan hawa nafsunya? Tidaklah dia menyukai sesuatu kecuali dia ambil sebagai agamanya karena sesungguhnya dia tidak beriman kepada Allah dengan benar, tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan tidak menghalalkan apa yang dihalalkan oleh-Nya, hanyalah yang menjadi agamanya apa yang cocok menurut selera hawa nafsunya lalu dia kerjakan." (Jami'ul Bayan 22/76)

Jika benar dalam beragama menuruti sukanya hati, maka hati-hatilah karena ini termasuk sikap menduakan Allah dalam penghambaan.

Tidak ada komentar: