Kedudukan Masjid Al Aqsha dalam kitab-kitab Tafsir Syi'ah Rafidhah


1. Tafsir As Shafi, karya Al Faidh Al Kaasyani (3/166).
firman Allah Ta'ala :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Qs. Al Isra' : 1).

Berkata Al Faidh Al Kaasyani : Masjid Al Aqsha adalah di langit sebagaimana dalam banyak riwayat -menurut syiah-.

2. Tafsir Nur At Tsaqalain, karya Abdu Ali Al Huwaizi (3/97).

diriwayatkan bahwa Abu Abdillah alaihis salam pernah ditanya tentang masjid yang memiliki keutamaan, maka ia menjawab : Masjidl Haram, Masjid Rasul. kemudian dikatakan kepadanya : dan Masjid Al Aqsha, beliau menjawab : Masjid itu di langit yang Nabi diperjalankan malam kepadanya. dikatakan lagi kepadanya : itu adalah Baitul Maqdis. maka ia berkata : 

مسجد الكوفة أفضل منه
Masjid Kufah lebih utama dari Baitul Maqdis.

3. Tafsir Al Ayyasyi, karya Muhammad bin Ayyasy As Sulami (2/302). 

diriwayatkan sebagaimana dalam Tafsir At Tsaqalain bahwa :

مسجد الكوفة أفضل منه
Masjid Kufah lebih utama dari Baitul Maqdis.

4. Al Burhan fi Tafsir Al Quran, karya Hasyim Al Bahrani (4/522).

diriwayatkan sebagaimana dalam Tafsir At Tsaqalain bahwa :

مسجد الكوفة أفضل منه
Masjid Kufah lebih utama dari Baitul Maqdis.

◼Tempat Masjid Al Aqsa dalam kitab-kitab Syi'ah.

1. Kitab Biharul Anwar, karya Muhammad Baqir Al Majlisi (97/405).
"Masjid Al Aqsha itu di langit, dan orang-orang menyebut Masjid Al Aqsha dengan Baitul Maqdis, sesungguhnya Masjid Kufah lebih utama dari Baitul Maqdis".

2. Kitab Muntaha Al Amal, karya Abbas Al Qummi (hal. 70)
"Pendapat yang masyhur bahwa masjid Al Aqsha itu Baitul Maqdis, tapi dari hadits-hadits yang banyak menyebutkan bahwa maksudnya adalah Baitul Ma'mur yang di langit ke empat, itulah masjid yang paling jauh".

3. Kitab As Shahih min Sirati Ar Rasul Al A'dzam, karya Ja'far Al 'Amili (3/101)
"Bahwa Masjid Al Aqsha adalah masjid di langit". 

◼Keutamaan Masjid Kufah menurut Syi'ah.

Masjid Kufah memiliki keutamaan dalam Aqidah Syi'ah Rafidhah melebihi Masjid Al Aqsha, hal ini sebagaimana yang tertuang dalam kitab-kitib mereka, diantaranya :

1. Dalam kitab Kamil Az Ziyarat (hal. 137) diriwayatkan bahwa :

لا تشد الرحال إلا إلى ثلاثة مساجد : المسجد الحرام، ومسجد رسول الله، ومسجد الكوفة
"Tidak boleh melakukan perjalanan jauh untuk ibadah kecuali ke tiga Masjid : Masjidil Haram, Masjid Rasulullah, Masjid Kufah".

2. Diriwayatkan Al Kulaini dalam kitabnya Al Kaafi, dengan sanadnya dari Khalid Al Qalanisi bahwa ia pernah mendengar Abu Abdillah As Shadiq alaihis salam berkata : 

صلاة في مسجد الكوفة بألف صلاة
"Satu kali shalat di Masjid Kufah lebih utama daripada seribu shalat di Masjid lainnya". (Al Wasaail 3/547).

3. Dalam kitab Kamil Az Ziyarat (hal. 73-74) diriwayatkan dari Abu Abdillah alaihis salam ia berkata : 

إن الكوفة حرم الله وحرم رسول الله وحرم أمير المؤمنين، وأن الصلاة فيها بألف صلاة
"Sesungguhnya Kufah adalah negeri yang Allah haramkan, Rasulullah dan Amirul mukminin haramkan. dan sesungguhnya shalat di dalamnya seribu kali lebih baik dari tempat lain".

Ini adalah secuil dari sekian banyak riwayat dan keyakinan kaum Syi'ah Rafidhah akan keutamaan Masjid Kufah dibanding Masjid Al Aqsha, maka tidak mungkin lagi Baitul Maqdis memiliki tempat di hati mereka terlebih yang menaklukkan dan memerdekakan Baitul Maqdis adalah Umar bin Khattab radiyaAllahu anhu dan Shalahudin Al Ayyubi rahimahullah, sedangkan keduanya panglima dalam sejarah Islam yang paling dibenci Syi'ah Rafidhah. 

اللهم انصر إخواننا المسلمين في فلسطين ودمر اليهود المجرمين، اللهم احفظ إخواننا ويسر أمورهم يا رب العالمين،.
✒--------------------
▪ Masjid Kufah pertama kali dibangun oleh Shahabat Mulia Sa'ad bin Abi Waqqash radiyaAllahu anhu, pada tahun 17 H setelah perang Al Qadisiyah pada masa Khilafah Umar bin Khattab radiyaAllahu anhu. Tapi kebencian kaum Syi'ah kepada Sa'ad bin Abi Waqqash luar biasa, mereka memvonis murtad dan menggelarinya dengan Qarun umat ini. 

📖Catatan singkat ini dinukil dari Kitab "As Syi'ah wal Masjid Al Aqsha" karya Thariq Ahmad Hijazi, diterbitkan oleh Lajnah Ad Difa' 'an Aqidah Ahlis Sunnah - Filasthin,.

Tidak ada komentar: