Kisah nyata seorang akhwat yang disihir dan korban nikah mutah

Beberapa Tahun Lalu saya dengan Akhuna Al Ustadz Abu Zakaria Rochmandana pernah diundang di satu Masjid di Sekitaran Kedurus Surabaya untuk mengisi kajian Ruqyah Syariyyah.

Setelah Acara selesai dan para Jama’ah sudah mulai banyak yang pulang, datang seorang akhwat muda sendirian sambil menangis dan meminta waktu untuk berbicara 4 mata. 

Saya katakan ga bisa, anti harus dengan Mahrom. Dia bilang saya sendirian kesini.. Saya jawab, Baik kalau begitu ana akan carikan satu orang untuk temani anti bicara, kita akan bicara di serambi masjid di depan biar tidak menjadi fitnah.

Alhamdulillahnya ada seorang Ibu-ibu seumuran 50an mau menemani akhwat, namun si akhwat tidak mau kalo ditemani Ibu itu karena ada hal yg harus di sampaikan ke saya yg tidak boleh orang lain tahu. Tapi Si Ibu meyakinkan kalau Beliau akan membantu si akhwat dan janji untuk menjaga rahasianya..

Si akhwatpun akhirnya memulai ceritanya..

Jadi beliau adalah anggota yang paling aktif di salah satu majelis pengajian di kampungnya.

Pada satu hari datang seorang Ustadz baru yang diundang untuk mengisi pengajian majelis itu..

Sang ustadzpun meminta nomor hp para jama’ahnya yang mayoritasnya adalah akhwat dan ibu-ibu muda. Dengan alasan agar bisa diingatkan untuk hadir pengajian.

Pengajian tetap berjalan dengan kitab yang dipilih si ustadz (saya tak bertanya apa kitabnya, namun dari kisah panjang si akhwat saya bisa mengatakan bahwa si Ustadz terindikasi Syi’ah).

Sekian lama berjalan pengajian, si ustadz mulai membuat majelis khusus dengan beberapa orang akhwat dan pengajian ini tertutup.. 

Anehnya para akhwat di majelis khusus ini bila tidak datang di majelis, mereka akan merasakan sakit kepala yang luar biasa. Dan itu tidak akan sembuh kecuali sampai mereka datang kepada ustadznya tsb.

Lalu, semuanyapun berjalan seperti biasa, sampai pada satu titik Ustadz menjelaskan tentang Nikah Mut’ah kepada para akhwat, dan mengatakan bahwa yang demikian termasuk sebaik-baik sunnah.. pada momen ini si Ustadz sudah mulai mendekati si akhwat.

Sampai terjadilah satu kejadian yang menjadi awal mula musibah ini. Si Ustadz menelepon akhwat ini dan mengajaknya untuk bertemu di satu tempat (seingat saya beliau bilang di hotel/motel) dengan alasan ada majelis khusus.

Beliaupun datang sendirian ke tempat itu, namun sampai di sana ternyata tidak ada seorangpun kecuali si ustadz. 

Si Ustadzpun menyampaikan maksud sebenarnya bahwa si Ustadz berniat untuk mengajak nikah si Akhwat dengan cara mut’ah (yakni akad tanpa wali).

Si akhwat mengatakan entah kenapa saat itu dia tidak mampu menolak, sehingga terjadilah pernikahan mut’ah itu dan dilanjutkan dengan hubungan intim.

Hubungan ini terjadi beberapa kali sampai si Akhwatpun hamil. Si akhwat mulai bingung, dia anak satu-satunya di keluarga, dan tak ingin membuat keluarganya kecewa.

si Akhwatpun meminta si Ustadz untuk menikahinya secara resmi di KUA

FYI, si Ustadz sudah berkeluarga, dan spontan saja dia menolak, kejadian ini terus berlangsung selama beberapa hari sampai si Ustadz mengatakan bahwa dia tidak mau bertanggung jawab karena tidak mau meninggalkan keluarganya. 

Lalu ditemuilah si akhwat oleh si Ustadz, dan to the point si Ustadz membongkar kedoknya sendiri yang mana ternyata selama ini si akhwat ini telah di sihir dengan menggunakan “Lintrik” (Istilah Pelet di Jawa Timur). Foto di bawah adalah foto kartu Lintrik persis seperti yang diberikan akhwat itu ke saya.

Termasuk juga rambut dan “bulu” si akhwat yang dimasukkan ke dalam minyak di botol kecil sebagai buhul sihir. 
Barang-barang ini semuanya ditunjukkan ke saya yang sudah beliau bungkus di dalam kresek kecil. Termasuk 2 barang di atas, Bulu perindu dan beberapa barang lain yang saya tidak ingat bentuknya.

Si akhwatpun menangis sesenggukan sambil sesekali dipeluk ibu yang menemani tadi..      

Beliau memelas meminta tolong agar bisa di ruqyah dan minta dicarikan solusi.. 

Saya hanya terdiam geram mendengar kisahnya..
Saya tak bisa memberikan solusi apa-apa..

Saya hanya menyarankan beliau untuk bertaubat, Ruqyah Mandiri, dan menceritakan masalahnya kepada keluarganya.

Kisah ini nyata dan selalu saya ingat, dan juga mungkin bisa di ambil ibrohnya.
____
Ditulis dan dikisahkan langsung oleh ustadz Indra Zulfi Mushoddaq di akun FBnya. Semoga menjadi pelajaran penting bagi kaum muslimin.

Tidak ada komentar: