Ada sekitar 20 perguruan tinggi di Saudi membuka pendaftaran beasiswa untuk mahasiswa internasional. Daftarnya saat ini dilakukan dengan cara online, tidak ada berkas fisik yang harus dikirim.
Kampus-kampus ini berlomba untuk menerima mahasiswa asing untuk menaikkan ratingnya, dan ini bagian dari realisasi Visi 2030 Saudi.
Jurusan yang dibuka bermacam-macam, mulai agama Islam, bahasa Arab, ilmu pendidikan, teknik, sains, hingga bahasa Inggris.
Jumlah kampus terbanyak mahasiswa asing, termasuk asal Indonesia, adalah di Universitas Islam Madinah (UIM). Kabarnya ada sekitar 1000-an WNI yang kuliah di lembaga tersebut.
Prodi yang dibuka banyaknya rumpun agama Islam, mulai syariah, ushuluddin, hadits, hingga ulumul quran.
Tak kalah menarik, jurusan non keagamaan pun dibuka dan banyak peminatnya, terutama pada jenjang pascasarjana, mulai majamenen pendidikan, filsafat pendidikan, hukum dan perundang-undangan, hingga sains dan teknik.
Di kampus lainnya, jurusan teknis dan sains jadi keunggulan, seperti di King Abdullah Univerity of Science and Technology (KAUST), King Abdulaziz University (KAU), King Fahd University of Petroleum and Mineral (KFUPM), King Saud University (KSU) dan kampus-kampus lainnya.
Masyarakat kita masih menilai bahwa kuliah di Saudi pasti belajar tentang keislaman, dan seringkali ada pertanyaan,"Syarat masuknya harus hafal berapa juz?".
Itu anggapan kurang tepat, karena belajar di Saudi tidak harus ambil jurusan keislaman.
Di UIM saja, yang daftar S1 jurusan keislaman itu, saat ini tidak ada tes apa-apa. Tidak ada tes tulis maupun wawancara. Juga tidak ada batas minimal hafalan Alquran yang dimiliki.
Lulus Kampus Saudi Jadi Ustadz?
Ada harapan besar pada masyarakat kita, lulusan perguruan tinggi Saudi siap menjadi da'i, imam masjid, khotib, pengisi kultum, dll.
Berharap boleh saja, tapi sebaiknya jangan terlalu tinggi.
Karena tidak setiap yang kuliah di Saudi itu jurusan keagamaan, jadi tidak semua alumninya siap untuk dakwah di masyarakat.
Jika ada alumni Saudi jurusan non keagamaan yang aktif dakwah, itu bonus plus plus.
Tapi insya Allah, hampir semua alumni Saudi siap untuk menjadi imam dalam rumah tangga #eh.
Lulus dari Kampus Saudi Mau Jadi apa?
Pihak kampus sudah menyiapkan nanti alumninya mau kemana dan jadi apa. Apalagi kampus-kampus di Saudi saat ini konsen betul terhadap masa depan alumninya. Juga sangat memperhatikan jurusan yang dibuka harus memenuhi pasar kerja yang tersedia.
Untuk jurusan keagamaan, bisa andil dalam bidang yang digelutinya, baik dalam pengajaran maupun dakwah di masyarakat.
Pada jurusan ilmu pendidikan, bergelut dalam pendidikan, bisa menjadi guru, dosen, pegawai dinas pendidikan, atau konsultan pendidikan.
Pada jurusan sains dan teknik dapat menjadi peneliti, pegawai pemerintah, dll.
Pada jurusan ilmu politik, alumninya diarahkan untuk menjadi praktisi politik atau bekerja pada pemerintahan.
Bagi warga Saudi, jurusan yang favorit keagamaan saat ini adalah ilmu syariah dan turunannya seperti fikih dan ushul fikih.
Di Saudi, lulusan S1 syariah mudah masuk menjadi polisi dan tentara. Lulusan S2 dan S3 fikih peluang besar menjadi pengacara, hakim, dan pegawai pemerintah berkelas.
Tidak ada komentar: