Mensikapi Kesalahan Seorang Guru atau Ulama


Guru/Ulama adalah manusia biasa yang bisa benar dan bisa salah, sehingga harus dibedakan tatkala mereka melakukan kesalahan-kesalahan, mengapa harus dibedakan....? 

Karena beberapa hal:

a. Karena mereka adalah orang yang berjasa kepada kita:

وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
dan siapa saja yang telah berbuat baik kepada kalian maka balaslah jasanya, maka jika tak ada yang bisa kalian lakukan untuk membalas jasanya maka doakan dia hingga mereka melihat kalian seolah telah membalas budi kepadanya

b. Karena dampak buruk jatuhnya kehormatan seorang guru/ulama.
Dampak buruk dari jatuhnya kehormatan mereka bukan hanya mengenai dirinya saja akan tetapi berdampak kepada manusia secara umum yaitu manusia menjauhi guru/ulama tersebut sehingga mereka jauh dari ilmu tatkala mereka menjauhi ulama.

Ada kewajiban bagi kita atas ulama:
1. Menjelaskan kebenaran dan kesalahan
2. Memuliakan dan menjaga kehormatan ulama walaupun mereka salah.

Keduanya bisa dilakukan secara bersama

Adapun 6 Langkah tatkala kita mendengarkan kesalahan guru/ulama

1. pastikan berita itu benar

2. Pastikan itu benar² suatu kesalahan
 
3. Jangan ikuti kesalahannya, yaitu setelah kita memastikan itu benar-benar suatu kesalahan, hal ini kita lakukan karena cinta kita kepada guru kita agar beliau tidak dapat dosa jariyah.

4. Carikan udzur /alasan, yaitu Carikan alasan untuk memaklumi kesalahannya.

5. Nasehati secara halus dan rahasia. Karena Beliau adalah orang yang banyak jasa kepada kita, bukan secara kasar dan di hadapan umum, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya.

6. Jaga reputasi Beliau.

Pon.Pes Jamilurrahman 14 Sya'ban 1445
Ringkasan Kajian Ust Abdullah Zain

diedit dan ditambah terjemahannya oleh admin dakwahpost

Tidak ada komentar: