Jangan Salah beli Terjemahan Kitab Al-Kaba'ir karya imam Adz-Dzahabi, ini alasannya

𝐊𝐢𝐭𝐚𝐛 𝐀𝐥-𝐊𝐚𝐛𝐚𝐢𝐫 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐢𝐧𝐢𝐬𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐈𝐦𝐚𝐦 𝐀𝐝𝐳-𝐃𝐳𝐚𝐡𝐚𝐛𝐢 

Kitab Al-Kabair buah karya Imam besar nama lengkapnya Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz bin Abdullah adz-Dzahabi al-Fariqi, seorang Imam dalam Jahr wa Ta'dil. Kitab ini tentu tidaklah asing bagi kaum muslimin, terlebih bagi para penuntut ilmu. Sebuah kitab yang membahas macam-macam dosa besar yang harus diwaspadai oleh setiap muslim. Telah diterbitkan oleh banyak penerbit, baik yang asli berbahasa arab maupun terjemahan.

Hal ini tentu mengembirakan karena menunjukkan bahwa kitab Al-Kabair diterima oleh kaum muslimin dan dibaca oleh banyak orang. Disamping nama besar penulisnya yang menjadi jaminan kualitas ilmiah yang di usung dan ketokohan beliau sebagai kritikus ulung dan muhaqqiq dalam ilmu hadits. 

Tapi sangat disayangkan penerimaan kaum muslimin yang begitu luas terhadap muatan kitab Al-Kabair tidak berbanding lurus dengan kenyataan yang ada, bahwa al-Kabair yang tersebar dan banyak dicetak justru al-Kabair yang telah ditambah-tambah dengan berbagai kebatilan, khurafat, dan kisah-kisah dusta yang mana Imam adz-Dzahabi berlepas diri darinya. 

Ini dari satu sisi, dan dari sisi yang lain, muatan dan hadits-hadits yang justru merupakan bagian asli dari al-Kabair dikurangi, dan sekalipun sisi yang kedua ini tejadi dalam persentase yang kecil, tetapi tetap saja menambah buram isi kitab. Hal itu karena di antara yang dihilangkan adalah hukum-hukum dan kesimpulan-kesimpulan Imam adz-Dzahabi terhadap derajat hadits-hadits yang beliau jadikan sebagai dalil, dari segi shahih, hasan dan lainnya, yang merupakan tipikal dan ciri khas seorang ulama Ahlus Sunnah dan bukti kedalaman ilmu penulis dalam disiplin hadits. Sisi ketiga, jumlah halaman kitab yang banyak beredar menjadi berlipat, padahal kitab aslinya hanya kurang lebih sepertiganya, di mana ini juga mengganggu kosentrasi isi yang disusun secara ringkas dan padat agar lebih mudah diingat dan direalisasikan.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh muhaqqiq, Muhyiddin Mistu, setelah melalui studi yang menyeluruh, bahwa komplikasi atas Al-Kaba`ir tersebut dilakukan oleh orang yang tidak diketahui namun ada juga yang mengatakan adanya campur tangan ruh seorang faqih yang sufi dan pemberi nasehat. Terlepas dari niat baik atau buruk dan sengaja atau tidaknya orang bersangkutan, yang jelas, tambahan-tambahan itu adalah kezhaliman yang buruk terhadap Imam adz-Dzahabi.

Kitab al-Kabair yg disandarkan kepada Al-Imam Adz-Dzahabi ada dua sumber :

1. Sumber pertama berjumlah 70 kabair ditahqiq oleh Sayyid al-'Arabi cetakan Dar al-Khulafa, Mansurah mesir. Sumber pertama ini yang populer, banyak dicetak, tersebar luas dan yang dibaca kebanyakan orang. 

Sumber pertama inilah diduga adanya tambahan-tambahan dan pengurangan yang tidak dibenarkan alias palsu yang disandarkan kepada Imam Adz-Dzahabi. Terdapat riwayat-riwayat yang tidak shahih bahkan penuh khurafat. Banyak kisah-kisah dan hikayat-hikayat khurafat seperti kisah menyeru roh di telega Baharut dan sebagainya. 

2. Sumber kedua berjumlah 76 kabair, ditahqiq oleh Dr. Al-fadhil Muhyiddin Mistu berprofesi sebagai filolog (mempelajari manuskrip-manuskrip kuno). Beliau menggunakan 3 naskah yang tersimpan hampir selama 7 abad di perpustakaan Adz-Dzahiriyyah Damaskus (2 naskah) dan 1 naskah di perpustakaan Arif Hikmah. 

Sumber kedua inilah yang shahih disandarkan kepada al-Imam Adz-Dzahabi. Ada beberapa alasan penguat hal ini. 

Syaikh al-Muhaddith al-Muhaqqiq Abu Ubaidah Masyhur Hasan alu Salman hafidzahullah berkata ketika ditanya tentang hal ini :

"كتاب الكبائر قطعاً للإمام الذهبي، وقد وقفت على أكثر من نسخة خطية، وواحدة منها في الظاهرية، نقلت من خطه، لكن الكتاب المطبوع والموجود في السوق، الذي فيه خرافات وقصص وحكايات فهذا كتاب مكذوب على الذهبي."
"Kitab al-Kabair memang ditulis oleh adz-Dzahabi, dan saya telah mendapati lebih dari satu manuskrip tulisan tangan, salah satu terletak di perpustakaan al-Zahiriyah yang disalin dari tulisan tangan Adz-Dzahabi sendiri, akan tetapi kitab al-Kabair yang dicetak dan yang ada di toko-toko buku, yang mana di dalamnya terdapat khurafat-khufarat, kisah-kisah dan hikayat-hikayat, kitab versi ini adalah dusta yang disandarkan kepada Adz-Dzahabi "

Bahkan kata Syaikh Masyhur setelah beliau membandingkan manuskrip tulisan tangan dengan versi cetakan yang banyak tersebar di pasaran. 

"وقابلت عليها فوجدت أن الكتاب المطبوع هذا فيه أربع أخماس حشو وكذب وزيادة على كتاب الذهبي، ..وهو مليء بالموضوعات والأكاذيب والخرافات"
"Aku membandingkan manuskrip tulisan tangan itu dengan versi cetakan, maka aku mendapati versi cetak itu terkandung 4/5 isi di dalamnya penuh dengan dusta yang merupakan tambahan kepada kitab asal Adz-Dzahabi, ia penuh dengan kisah-kisah palsu, dusta dan khurafat"

Kitab al-Kabair yang asli sangat ringkas dan tidak banyak kisah-kisah dan hikayat-hikayat, di dalamnya tidak ada kisah telaga Barahut, segala puji bagi Allah akhirnya kitab asli ini telah ditahqiq oleh Syaikh Muhyiddin Mistu dan dicetak oleh Maktabah Dar al-Turath, Madinah.

Berkata al-Syaikh al-Muhaddith 'Abdurrahman al-Faqih:

" كتاب الكبائر للذهبي طبع طبعة قديمة لاتصح نسبتها إلى الإمام الذهبي، وفيها روايات منكرة وباطلة،.. وقد طبع كتاب الكبائر فيما بعد بتحقيق محي الدين مستو ومشهرو حسن سلمان ... ، وهي الطبعة الصحيحة لكتاب الكبائر للذهبي ..."
"Kitab al-Kabair karya Adz-Dzahabi dengan cetakan yang lama tidak benar nisbahnya kepada al-Imam Adz-Dzahabi, di dalamnya terdapat riwayat-riwayat munkar serta bathil..dan telah dicetak kitab al-Kabair dengan tahqiq Muhyiddin Mistu dan Syaikh Hasan Salman..dan itulah cetakan yang benar kitab al-Kabair karya Adz-Dzahabi"

Oleh karena itu, diharapkan kepada penuntut ilmu agar tidak tertipu dengan naskhah kitab al-Kabair yang palsu, inilah pentingnya bagi seorang penuntut ilmu untuk mengetahui sumber yang ia ambil, apakah benar atau tidaknya nisbah sebuah kitab kepada seorang ulama. Karena tidak sedikit disana kitab-kitab yang dinisbahkan secara palsu kepada ulama-ulama.

Tembilahan, 29 Februari 2024
- Tinta. Asw -

Tidak ada komentar: