5 jawaban terkait keberadaan akademi musik internasional Nahawand Center arab saudi

Kata mereka: "Lihat tu Saudi, sudah sibuk membuat akademi musik. UAH berarti sama dengan Saudi junjungan kalian".

Jawab:

1. Saudi bukan patokan syariat. Syariat itu sesuai apa qaalallah qaalarrasul. (Apa kata Allah dan apa kata Rasul).

2. Perbuatan oknum awwam di Saudi jangan dinyatakan seakan-akan itu pendapat ulama Saudi.

Seperti di Indo, kalau pemerintahannya mengadakan konser, ya lucu kalau dikatakan konser tersebut menjadi pendapat asatidzah Salafiyyin Indonesia.

3. Kejelekan yang ada di Saudi, jangan digeneralkan untuk semua orang yang ada di Saudi terlebih digeneralkan untuk ulamanya. Ketika orang awwam Saudi berbuat kejelekan jangan jadikan ini senjata untuk menjelekkan Ulama yang juga tinggal di Saudi

Karena, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak menjadi jelek walau satu kampung dengan Abu Jahl dan Abu Lahb. Karena ini hujjah yang lucu. Dan Nabi Nuh tidak menjadi jelek karena kejelekan anak beliau. Begitu pula nabi Luth tidak menjadi jelek karena kejelekan istrinya.

4. Jadi akademi musik internasional Nahawand Center yang ada di Saudi telah melakukan kedzaliman sebagaimana UAH juga melakukan kedzaliman karena telah menghalalkan yang Allah haramkan.

5. Intinya: Saudi, Indo, Turki, Yaman, Iran, Iraq, Afghanistan bukan patokan hukum bagi kaum muslimin. Melainkan Al-Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat yang diijtihadkan oleh 4 imam, Abu Hanifah, Malik, Syafii, dan Ahmad.

Semoga fanatik UAH paham, baarakallahu fiikum.

Tidak ada komentar: