Salafi, Muhammadiyah, Persis Dan Al Irsyad [Gerakan Muhyi Atsar Salaf Di Indonesia]

SALAFI adalah pergerakan pembaharu dalam Islam yang lahir di abad ke 12 H. Atau ke 18 M. Yang di pelopori oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab at Tamimi Rahimahullah. 

Kelahiran faham kembali kepada Manhaj salaf Ahlus Sunnah ini tidak lain karena kondisi umat yang sudah melenceng dari Tauhid yang murni, berupa Tawasul kepada kuburan kuburan orang shalih atau wali wali keramat, sehingga di waktu itu yang menjadi rujukan adalah kitab tawasul nya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Talbis Iblis Ibnul Jauzi dan Ighatsatul lahfan Ibnul Qayim Al Jauziyah Rahimahullah. Karena pemandangan demikian tidak lepas dari pengaruh paham Tasawuf pemuja kuburan. 

Lalu pada tahun 1912 di jawa lahirlah gerakan pembaharu Muhammadiyah oleh Syaikh KH. Ahmad Dahlan yang mempelopori pemurnian Islam dari anasir anasir BID'AH, CHURAFAT DAN TAHAYUL. yang mana gerakan ini terpengaruh oleh paham Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayim, Rasyid Ridha, Muhammad Abduh Al Misri. Dimana KH. Ahmad Dahlan pernah bermuwajahah langsung dengan Syekh Rasyid Ridha Rahimahullah. 

Dalam perjalanan nya Muhammadiyah berpegang dan mengikuti Thaifah al Manshuriyah yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Sebagaimana di nyatakan dalam HPT nya. 

Lalu lahirlah Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Jam’iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) berdiri pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang pertama, di Jakarta. Pengakuan hukumnya sendiri baru dikeluarkan pemerintah Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915.

Al Irsyad di masa masa awal kelahirannya dikenal sebagai kelompok pembaharu Islam di Nusantara, bersama Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis). Tiga tokoh utama organisasi ini: Ahmad Surkati, Ahmad Dahlan, dan Ahmad Hassan (A. Hassan), sering disebut sebagai “Trio Pembaharu Islam Indonesia.” Mereka bertiga juga berkawan akrab. Malah menurut A. Hassan, sebetulnya dirinya dan Ahmad Dahlan adalah murid Syekh Ahmad Surkati, meski tak terikat jadwal pelajaran resmi.

Al Irsyad Al Islamiyyah bertujuan memurnikan tauhid, ibadah dan amaliyah Islam. Bergerak di bidang pendidikan dan dakwah. Untuk merealisir tujuan ini, Al Irsyad sudah mendirikan ratusan sekolah formal dan lembaga pendidikan non formal di seluruh Indonesia. Dan dalam perkembangannya kemudian, kegiatan Al Irsyad juga merambah bidang kesehatan, dengan mendirikan beberapa rumah sakit. Yang terbesar saat ini adalah RSU Al Irsyad di Surabaya dan RS Siti Khadijah di Pekalongan.

Dan di Bandung Jawa Barat berdiri Persis (Persatuan Islam) pada 12 September 1923 M. Lembaga ini didirikan oleh alumni sekolah Darul Ulum Makkah, Mohamad Zamzam dan Muhammad Yunus, seorang pedagang asal Palembang. Yang lalu di ketuai Oleh Ahmad Hasan Rahimahullah. Dalam kiprahnya terhadap pembaharuan Organisasi ini sangat keras menentang BID'AH dan banyak mengadakan Dialog atau debat terbuka dengan tokoh tokoh tokoh, seperti NU, Ahmadiyah, Ateis dan lain lainnya. 

Secara geneologi pembaharuan di Indonesia mengikuti Aliran Salaf baik Akidah dan Ibadah, hanya spirit dan fikrah nya memiliki metodologi yang berbeda mengacu kepada semangat zaman. 

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: