Nasihat Dr. Firanda Andirja
Maka dari itu hendaknya kita senantiasa waspada. Terkadang dalam suatu persahabatan yang sedang terjalin, atau kelompok mengaji, atau yang semisalnya, sering kali ada pendatang baru yang masuk dalam lingkaran tersebut, dan ternyata pendatang tersebut memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh lainnya. Dalam kondisi seperti inilah hasad itu mudah timbul.
Contoh bagi seorang dai. Terkadang seorang dai mendapati hadirnya dai baru di daerahnya. Ternyata dai baru tersebut lebih cerdas, lebih dikenal, jamaahnya lebih banyak, dan mungkin ada kelebihan-kelebihan lainnya. Kondisi seperti ini biasanya mudah untuk timbul hasad.
Maka dai yang menghadapi kondisi seperti ini hendaknya waspada dengan selalu mengecek kondisi hati dan memperbarui niatnya. Hendaknya dia berpikir bahwa kelebihan yang Allah ﷻ berikan kepada dai baru tersebut adalah ujian yang mungkin jika diberikan kepadanya, maka dia tidak bisa menghadapinya. Bisa saja jika ujian itu diberikan kepadanya, maka dia akan ujub, sombong, kufur nikmat, atau yang lainnya. Maka dengan kondisinya saat ini, syukurilah. Allah ﷻ lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.
Selain itu, bagi yang diberikan kelebihan tertentu oleh Allah, maka janganlah ujub, karena dia tidak pernah tahu bagaimana kesudahannya (akhir hidupnya).
Lihatlah Iblis, yang sebelumnya ia berada di barisan para malaikat, menjadi makhluk yang sangat taat kepada Allah ﷻ puluhan ribu tahun, akan tetapi di akhirnya justru ia menjadi pembangkang karena hasad, hingga akhirnya ia dimasukkan ke neraka, waliya’dzubillah.
[Tafsir al-Baqarah: 34]
Tidak ada komentar: