Akar Kebencian Kristen Terhadap Islam

Count Henri Decastri, seorang pengarang Perancis menulis dalam bukunya yang berjudul 'ISLAM' tahun 1896: "Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan dikatakan oleh kaum Muslimin jika mereka mendengar cerita-cerita di abad pertengahan dan mengerti apa yang biasa dikatakan oleh ahli pidato Kristen dalam hymne-hymne mereka. Semua hymne kami bahkan hymne yang muncul sebelum abad ke 12 berasal dari konsep yang merupakan akibat dari Perang Salib. Hymne-hymne itu dipenuhi oleh kebencian kepada kaum Muslimin dikarenakan ketidakpedulian mereka terhadap agamanya.

Akibat dari hymne dan nyanyian itu, kebencian terhadap agama itu tertancap di benak mereka, dan kekeliruan ide menjadi berakar, yang beberapa di antaranya masih terbawa hingga saat ini. Tiap orang menganggap Muslim sebagai orang musyrik, tidak beriman, pemuja berhala dan murtad. Lalu dari mana dasar bahwa Kristen bisa menjalin hubungan baik dengan Islam?”

Kebencian Kristen kepada Islam bukanlah hal yang mengada-ada. Walau sudah demikian jelas faktanya, para pengikut ajaran Kristen malah sering balik menuduh bahwa pengungkapan fakta itu dianggap provokatif.

Tidak tanggung-tanggung, seorang Paus pun tak segan menebarkan kebencian kepada Islam. Pada 12 september 2006, sehari setelah peri-ngatan serangan 11 september, alih-alih mengambil simpati umat Islam, Paus Benediktus XVI—pemimpin tertinggi umat Katholik di dunia—dalam pidato ilmiahnya di Universitas Regensburg di Jerman, kembali mengulangi penghinaan terhadap Islam untuk ke sekian kalinya.

Paus berpidato dengan tema “korelasi antara iman dan logika dan penting-nya dialog antar peradaban dan agama”. Namun isinya melenceng. Paus Benedict XVI mengutip pernyataan Kaisar Byzan-tium abad ke-14 Kaisar Manuel II Palaeologus yang merupakan hinaan dan kecaman terhadap Islam dan Nabi Muhammad Shallallahu alahi wasallam. Ini berarti Paus Bene-diktus XVI setuju dengan penghinaan terhadap Islam seperti yang ia kutip dari dialog tersebut. Bahkan menurut Paus, pemahaman perang suci atau jihad bertentangan dengan tabiat Tuhan.

Pidato itu jelas menimbulkan ke-caman luas kaum Muslim. Beberapa hari kemudian Paus Benediktus XVI menyata-kan umat Islam salah memahami konteks ucapannya. Seolah-olah umat Islam di-anggapnya bodoh dan tidak paham konteks sebuah pembicaraan.

Sebuah Alquran palsu dengan nama "The True Furqan", dicetak di Amerika oleh dua perusahaan percetakan; 'Omega 2001' dan 'Wine Press'. Judul lain buku ini 'The 21st Century Quran', yang berisi lebih dari 366 halaman baik bahasa Arab dan Inggris.

Buku ini ditujukan sebagai pemal-suan Kitab Suci Alquran. Berbagai surah dinamai dengan surat-surat Alquran seperti An Nur, Al Fatihah, dll. "Bismillah" pada setiap surat diganti dengan "Bismil Abi, Wal Ibni, Waruuhil Quds" (dengan nama bapak, anak dan roh qudus).

Tahun 1999, The True Furqan sudah pernah menyerbu masyarakat. Edisi yang diterbitkan WinePress Publishing dengan mudah bisa dibeli di toko-toko buku di Amerika. Bahkan di dunia maya (internet) The True Furqan ini bisa diakses dengan sangat mudah. Ini menunjukkan adanya keseriusan dalam kampanye pemalsuan Alquran.

Dan mereka sendiri mengakui bah-wa, "Tujuan The True Furqan adalah sebagai alat penyebaran agama Kristen," kata Al Mahdy kepada Baptist News. Menurut Al Mahdy, sejauh ini kaum evangelis (pengabar Injil) belum berhasil menemukan terobosan penting untuk bisa menaklukkan dunia Islam.

Tak hanya dari kalangan rohaniawan bahkan tokoh politik barat pun membenci Islam. Masih sangat segar di ingatan kita, bahwa George W Bush dengan lantang mengajak dunia untuk memerangi siapapun yang berusaha menegakkan syariah Islam.

Akar Kebencian Kristen Terhadap Islam

Hingga Karen Armstrong, mantan biarawati yang banyak menulis buku tentang Islam, Yahudi, dan Kristen menulis dalam bukunya, "Orang-orang Eropa mudah menyerang Islam, walaupun mereka hanya tahu sedikit tentang Islam."

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya yang menyatakan bahwa orang Kristen dan Yahudi tidak akan berhenti hingga Muslim mengikuti millah mereka (QS 2: 120).

Demikianlah fakta dendam kesumat dan rasa benci orang Kristen dan Yahudi kepada Islam. Dan peringatan Allah tentang hal ini dalam Alquran sudah demikian jelasnya.

Di surah yang lain Allah SWT berfirman: “…Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyi-kan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. …” (Qs. Ali Imran: 118).

oleh: Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center

Tidak ada komentar: