Wajibkah mencintai sahabat Rasulullallah shallallahu alahi wasallam ?

Mencintai shahabat secara umum merupakan salah satu kewajiban agama dan merupakan salah satu amal utama di sisi Allah Ta’ala. Hal tersebut ditunjukkan oleh dalil-dalil syari’I, di antaranya; Pertama: Dari Al-Barra bin Azib radhiallahu anhu dia berkata, ‘Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ (رواه البخاري، رقم 3783، ومسلم، رقم 75)
“Orang-orang Anshar, tidaklah mencintai mereka kecuali dia orang beriman, tidaklah membenci mereka kecuali dia orang munafik. Siapa yang mencintai mereka, Allah akan mencintainya. Siapa yang membenci merka, Allah akan membencinya.” (HR. Bukhari, no. 3783 dan Muslim, no. 75)
masjid

Kedua: Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu dia berkata,


وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ ، إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيَّ : أَنْ لَا يُحِبَّنِي إِلَّا مُؤْمِنٌ ، وَلَا يُبْغِضَنِي إِلَّا مُنَافِقٌ (رواه مسلم ، رقم 78)
Demi Yang memecahkan biji, dan menciptakan jiwa. Sesungguhnya janji Nabi Al-Ummi sallalahu’alaiahi wa sallam kepadaku, “Bahwa tidak ada yang mencintaiku melainkan dia orang mukmin dan tidaklah membenciku kecuali dia orang munafik. (HR. Muslim, no. 78).

Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah ditanya, “Apakah mencintai Abu Bakar dan Umar merupakan sunah?” Beliau berkata, “Tidak, dia adakah kewajiban.” (HR. Allaalika’I, dalam Syarh Ushul I’tiqad Ahlussunnah wal Jamaah, 7/1312)

Malik bin Anas rahimahullah berkata,

“ كَانَ السَّلَفُ يُعَلِّمُونَ أَوْلَادَهُمْ حُبَّ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ كَمَا يُعَلِّمُونَ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ )رواه اللالكائي في " شرح أصول اعتقاد أهل السنة والجماعة، 7/1313)
 “Dahulu para salaf mengajarkan anak-anak mereka cinta terhadap Abu Bakar dan Umar sebagaimana mereka mengajarkan surat Al-Quran.” (HR. Allalikaa’i dalam Syarah Ushul I’tiqad Ahlissunnah Wal Jamaah, 7/1313)

source: https://islamqa.info/id/172195

Tidak ada komentar: