PARENTING NABAWI DALAM SURAT LUQMAN
๐น๐น๐น๐น๐น๐น
Allah berfirman:
(Luqman : 10 - 11)
Allah telah menciptakan langit, bumi, gunung, samudra, dan semua makhluq Nya dengan sangat Indah dan sempurna. Semua makhluq memiliki karakteristik yang unik dan sifat alami yang indah.
Terlebih penciptaan manusia yang paling sempurna sebagaimana Allah berfirman:
Imam Ibnu A'syur dalam tafsir at Tahrir wat Tanwir menyebutkan bahwa makna sebaik-baik bentuk bukan hanya bentuk fisik semata akan tetapi mencakup kesempurnaan fitroh mereka. Setelah itu beliau berkata:
Maka nikmat yang paling agung adalah ketika Allah menciptakan manusia di atas fitroh yang suci dan karakter yang unik, sebagai persiapan untuk mengemban tugas yang sangat mulia yaitu khoolifah di muka bumi.
Kita harus terus menikmati dan mensyukuri karunia yang telah Allah berikan dari fitroh dan bakat yang diinstal dalam diri setiap anak, dan kita jangan sekali-kali merubah dan memalingkan fitroh tersebut karena pasti akan gagal total. Dan tugas orang tua dan guru hanya menjaga, mengawasi, mengasah, dan merangsang supaya fitroh ini tumbuh dan keluar.
๐ด Fithroh ( ุงููุทุฑุฉ)
Fithroh secara bahasa terpecah dari asal kalimat ( ูุทَุฑَ ุงูุดูุกَ َْููุทُุฑُู َูุทْุฑุงً ูุงَْููุทَุฑ ููุทَّุฑَู ).
Pecahan kalimat ini dipakai dengan makna yang bermacam- macam, diantaranya:
- Memecah ( ุงูุดู ) seperti ayat Syuro : 5
- Menciptakan ( ุงูุฎูู ) seperti surat Fathir : 1
- Menerima ( ุงููุจูู ) seperti surat Muzammil: 12.
Sedangkan kalimat fithroh ( ุงููุทุฑุฉ ) sendiri hanya Allah sebutkan sekali dalam surat ar Rum : 3
๐ด Allah menciptakan semua manusia dalam kondisi fitroh yang suci dan bakat yang unik
Allah berfirman:
Imam Ibnu Abdil Bar menukilkan ijma' ulama bahwa makna fitroh Allah dalam ayat ini adalah agama islam (at Tamhid : 18/ 72)
Imam Ibnu Katsir berkata : "Sesungguhnya Allah telah memfitrohkan manusia diatas Ma'rifatullah (mengenal Allah), tauhid kepada Nya, dan keyakinan bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Dia" ( Tafsir:6/320)
Dari Abu Huroiroh, Rosulullah bersabda:
Imam Nawawi setelah menjelaskan panjang lebar tentang khilaf para ulama dalam memahami hadits ini, beliau berkata: " Pendapat yang paling benar dalam makna hadits ini bahwa setiap anak dilahirkan dalam kondisi telah disiapkan untuk islam. Maka siapa yang kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya muslim maka anaknya terus menurus di atas islam dalam hukum dunia dan akhiratnya. Tapi jika kedua orang tuanya kafir maka anaknya dihukumi sesuai dengan orang tuanya di dunia".
Imam Ibnu Hajar menukilkan dari imam at Tibby beliau berkata: " Maksud fitroh dalam hadits ini adalah kemampuan manusia untuk menuju hidayah, asal karakter, dan kesiapakan untuk menerima kebenaran. Jika manusia dibiarkan di atas fitrohnya maka ia senantiasa menetapi fitroh (diatas kebaikan) dan tidak akan berpaling darinya krn kebenaran agama islam telah menancap dan terinstal dalam jiwa, akan tetapi yang memalingkan manusia dari agama karena ada penyakit dari pengaruh manusia".
Dari Iyadh bin Himar, Rosulullah bersabda bahwa Allah berfirman:
๐ด Para Nabi ditugaskan untuk mengokohkan fitroh bukan merubahnya
Syaikhul Islam berkata:
๐ด Pendidikan terbaik ketika kembali kepada fitroh manusia diciptakan oleh Allah
Prof. DR Sa'ad bin Ali asy Syahroni (anggota dewan pengajaran fakultas aqidah di universitas Ummul Quro') berkata: " Jika kita dalam pendidikan kembali kpd konsep alQur'an dengan pemahaman Salafus Sholih kita akan mendapatkan bahwa konsep ini sangat cukup sekali sehingga tidak membutuhkan kurikulum sekolah konvensional dan filsafat yang sudah menyibukkan kaum muslimin dengan permasalahan yang tidak menumbuhkan keyakinan dan keimanan bahkan bisa melahirkan keraguan, kebimbangan, dan kegoncangan.
Dan yang lebih menyedihkan bahwa materi dan argumentasi konsep pendidikan bid'ah ini senantiasa menjadi rujukan kurikulum pendidikan kita, sehingga kita menyimpang dari metode Qur'an yang Robbani yaitu wahyu ilahi yang Ma'shum dan tidak mungkin diselipi kebatilan dari depan dan belakang" ( I'jazul Qur'an Fi Dalalati Alal Iman : 4 )
๐ด Pendikan adalah ( in side out ) bukan ( out side in )
Dari pembahasan ini kita mengetahui bahwa setiap anak diciptakan oleh Allah di atas fitroh yang suci dan potensi yang unik. Dan maksud fitroh adalah berisi keislaman, kebaikan, kekuatan dan potensi untuk menduduki peran peradaban.
Oleh sebab itu kewajiban pendidikan hanya merangsang fitroh, karakter, potensi, dan bakat yang terinstal dalam diri anak ini supaya keluar dan tumbuh yaitu in side out.
Sedangkan sistem pendidikan konvensional sekarang telah menyimpang dari konsep ini dengan mengatakan bahwa fitroh anak adalah kosong bagaikan kertas yang bersih atau botol yang kosong sehingga sistem mendidik adalah menjejali dan mencetak anak sesuai dengan keinginan pendidiknya.
Konsep pendidikan ini diambil dari teori Tabula Rasa, berasal dari bahasa latin yang artinya adalah “kertas kosong”, a blank sheet of paper, merupakan teori yang terlahir dari seorang filosuf di abad 17 dari Inggris bernama John Locke. Sebuah teori yang menyatakan bahwa setiap anak lahir tanpa membawa bakat pembawaan apa-apa dan siap dibentuk sesuai keinginan orang dewasa yang memberikan warna pada pendidikannya (out side in).
Mari kita kembali kepada konsep pendidikan salaf krn mereka telah menjayakan umat ini. Sebagaimana Mmam Malik berkata
Semoga Allah menjadikan anak didik kita tumbuh di atas fitroh sucinya dan bakat uniknya untuk memberikan manfaat kepada Agama, manusia, dan negara. Amin.
๐น๐น๐น๐น๐น๐น
Allah berfirman:
ุฎَََูู ุงูุณَّู
ََูุงุชِ ุจِุบَْูุฑِ ุนَู
َุฏٍ ุชَุฑَََْูููุง َูุฃََْููู ِูู ุงูุฃุฑْุถِ ุฑََูุงุณَِู ุฃَْู ุชَู
ِูุฏَ ุจُِูู
ْ َูุจَุซَّ َِูููุง ู
ِْู ُِّูู ุฏَุงุจَّุฉٍ َูุฃَูุฒَْููุง ู
َِู ุงูุณَّู
َุงุกِ ู
َุงุกً َูุฃَْูุจَุชَْูุง َِูููุง ู
ِْู ُِّูู ุฒَْูุฌٍ َูุฑِูู
ٍ. َูุฐَุง ุฎَُْูู ุงَِّููู
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. Inilah ciptaan Allah.(Luqman : 10 - 11)
๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น
Allah telah menciptakan langit, bumi, gunung, samudra, dan semua makhluq Nya dengan sangat Indah dan sempurna. Semua makhluq memiliki karakteristik yang unik dan sifat alami yang indah.
Terlebih penciptaan manusia yang paling sempurna sebagaimana Allah berfirman:
ََููุฏْ ุฎَََْูููุง ุงْูุฅِْูุณَุงَู ِูู ุฃَุญْุณَِู ุชَِْูููู
ٍ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (at- Tin:4)Imam Ibnu A'syur dalam tafsir at Tahrir wat Tanwir menyebutkan bahwa makna sebaik-baik bentuk bukan hanya bentuk fisik semata akan tetapi mencakup kesempurnaan fitroh mereka. Setelah itu beliau berkata:
ูููุฐุง ูุงู ุงูุฃุตู ูู ุงููุงุณ ุงูุฎูุฑَ ูุงูุนุฏุงูุฉ ูุงูุฑุดุฏ ูุญุณู ุงูููุฉ ุนูุฏ ุฌู
ููุฑ ู
ู ุงููููุงุก ูุงูู
ูุญุฏِّุซูู .
"Oleh sebab itu asal manusia adalah baik, adil, petunjuk, niat yang bagus. Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama fikih dan hadits"Maka nikmat yang paling agung adalah ketika Allah menciptakan manusia di atas fitroh yang suci dan karakter yang unik, sebagai persiapan untuk mengemban tugas yang sangat mulia yaitu khoolifah di muka bumi.
Kita harus terus menikmati dan mensyukuri karunia yang telah Allah berikan dari fitroh dan bakat yang diinstal dalam diri setiap anak, dan kita jangan sekali-kali merubah dan memalingkan fitroh tersebut karena pasti akan gagal total. Dan tugas orang tua dan guru hanya menjaga, mengawasi, mengasah, dan merangsang supaya fitroh ini tumbuh dan keluar.
๐ด Fithroh ( ุงููุทุฑุฉ)
Fithroh secara bahasa terpecah dari asal kalimat ( ูุทَุฑَ ุงูุดูุกَ َْููุทُุฑُู َูุทْุฑุงً ูุงَْููุทَุฑ ููุทَّุฑَู ).
Pecahan kalimat ini dipakai dengan makna yang bermacam- macam, diantaranya:
- Memecah ( ุงูุดู ) seperti ayat Syuro : 5
- Menciptakan ( ุงูุฎูู ) seperti surat Fathir : 1
- Menerima ( ุงููุจูู ) seperti surat Muzammil: 12.
Sedangkan kalimat fithroh ( ุงููุทุฑุฉ ) sendiri hanya Allah sebutkan sekali dalam surat ar Rum : 3
๐ด Allah menciptakan semua manusia dalam kondisi fitroh yang suci dan bakat yang unik
Allah berfirman:
َูุฃَِูู
ْ َูุฌََْูู ِููุฏِِّูู ุญًَِูููุง ۚ ِูุทْุฑَุชَ ุงَِّููู ุงَّูุชِู َูุทَุฑَ ุงَّููุงุณَ ุนَََْูููุง ۚ َูุง ุชَุจْุฏَِูู ِูุฎَِْูู ุงَِّููู ۚ ุฐََِٰูู ุงูุฏُِّูู ุงَِّْูููู
ُ َََِّٰูููู ุฃَْูุซَุฑَ ุงَّููุงุณِ َูุง َูุนَْูู
َُูู
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (ar Rum:30)Imam Ibnu Abdil Bar menukilkan ijma' ulama bahwa makna fitroh Allah dalam ayat ini adalah agama islam (at Tamhid : 18/ 72)
Imam Ibnu Katsir berkata : "Sesungguhnya Allah telah memfitrohkan manusia diatas Ma'rifatullah (mengenal Allah), tauhid kepada Nya, dan keyakinan bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Dia" ( Tafsir:6/320)
Dari Abu Huroiroh, Rosulullah bersabda:
( ู
ุง ู
ู ู
ูููุฏ ูููุฏ ุฅูุง ุนูู ุงููุทุฑุฉ ، ูุฃุจูุงู ูููุฏุงูู ุฃู ููุตุฑุงูู ุฃู ูู
ุฌุณุงูู )
"Tidak ada anak yang dilahirkan melainkan di atas fitroh, orang tuanya lah yang merubah menjadi yahudi, nasrani, atau majusi" (H.R Bukhori Muslim)Imam Nawawi setelah menjelaskan panjang lebar tentang khilaf para ulama dalam memahami hadits ini, beliau berkata: " Pendapat yang paling benar dalam makna hadits ini bahwa setiap anak dilahirkan dalam kondisi telah disiapkan untuk islam. Maka siapa yang kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya muslim maka anaknya terus menurus di atas islam dalam hukum dunia dan akhiratnya. Tapi jika kedua orang tuanya kafir maka anaknya dihukumi sesuai dengan orang tuanya di dunia".
Imam Ibnu Hajar menukilkan dari imam at Tibby beliau berkata: " Maksud fitroh dalam hadits ini adalah kemampuan manusia untuk menuju hidayah, asal karakter, dan kesiapakan untuk menerima kebenaran. Jika manusia dibiarkan di atas fitrohnya maka ia senantiasa menetapi fitroh (diatas kebaikan) dan tidak akan berpaling darinya krn kebenaran agama islam telah menancap dan terinstal dalam jiwa, akan tetapi yang memalingkan manusia dari agama karena ada penyakit dari pengaruh manusia".
Dari Iyadh bin Himar, Rosulullah bersabda bahwa Allah berfirman:
ูุฅูู ุฎููุช ุนุจุงุฏู ุญููุงุก ูููู
، ูุฅููู
ุฃุชุชูู
ุงูุดูุงุทูู ูุฃุถูุชูู
ุนู ุฏูููู
، ูุญุฑู
ุช ุนูููู
ู
ุง ุฃุญููุช ููู
، ูุฃู
ุฑุชูู
ุฃู ูุดุฑููุง ุจู ู
ุง ูู
ุฃูุฒู ุจู ุณูุทุงูุง
" Aku telah menciptakan hamba Ku semuanya dalam kondisi Hanif, lalu datang syaithon dan menyesatkan mereka dalam agama mereka, syaithon ini mengharamkan bagi mereka apa yang Aku halalkan, dan menyuruh mereka untuk berbuat kesyirikan padahal belum Aku turunkan ilmunya" (H.R Muslim)๐ด Para Nabi ditugaskan untuk mengokohkan fitroh bukan merubahnya
Syaikhul Islam berkata:
« ุงูุฑุณู ุฅูู
ุง ุชุฃุชู ุจุชุฐููุฑ ุงููุทุฑุฉ ู
ุง ูู ู
ุนููู
ููุง، ูุชูููุชู ูุฅู
ุฏุงุฏู، ูููู ุงูู
ุบูุฑ ูููุทุฑุฉ، ูุงูุฑุณู ุจุนุซูุง ุจุชูุฑูุฑ ุงููุทุฑุฉ ูุชูู
ูููุง، ูุง ุจุชุบููุฑ ุงููุทุฑุฉ ูุชุญููููุง، ูุงููู
ุงู ูุญุตู ุจุงููุทุฑุฉ ุงูู
ูู
ูุฉ ุจุงูุดุฑุนุฉ ุงูู
ูุฒูุฉ ».
"Rosul datang untuk mengingatkan fitroh terhadap perkara yang jelas baginya, untuk menguatkannya, mensuplainya, dan menghalau perkara yang bisa merubah fithroh. Maka Rosul diutus untuk mengokohkan fitroh dan menyempurnakanyabukan untuk merubah fitroh dan memalingkannya. Kesempurnaan bisa diraih dengan fithroh yang menyempurnakan syariat yang diturunkan" (Majmu' Fatawa: 16/348)๐ด Pendidikan terbaik ketika kembali kepada fitroh manusia diciptakan oleh Allah
Prof. DR Sa'ad bin Ali asy Syahroni (anggota dewan pengajaran fakultas aqidah di universitas Ummul Quro') berkata: " Jika kita dalam pendidikan kembali kpd konsep alQur'an dengan pemahaman Salafus Sholih kita akan mendapatkan bahwa konsep ini sangat cukup sekali sehingga tidak membutuhkan kurikulum sekolah konvensional dan filsafat yang sudah menyibukkan kaum muslimin dengan permasalahan yang tidak menumbuhkan keyakinan dan keimanan bahkan bisa melahirkan keraguan, kebimbangan, dan kegoncangan.
Dan yang lebih menyedihkan bahwa materi dan argumentasi konsep pendidikan bid'ah ini senantiasa menjadi rujukan kurikulum pendidikan kita, sehingga kita menyimpang dari metode Qur'an yang Robbani yaitu wahyu ilahi yang Ma'shum dan tidak mungkin diselipi kebatilan dari depan dan belakang" ( I'jazul Qur'an Fi Dalalati Alal Iman : 4 )
๐ด Pendikan adalah ( in side out ) bukan ( out side in )
Dari pembahasan ini kita mengetahui bahwa setiap anak diciptakan oleh Allah di atas fitroh yang suci dan potensi yang unik. Dan maksud fitroh adalah berisi keislaman, kebaikan, kekuatan dan potensi untuk menduduki peran peradaban.
Oleh sebab itu kewajiban pendidikan hanya merangsang fitroh, karakter, potensi, dan bakat yang terinstal dalam diri anak ini supaya keluar dan tumbuh yaitu in side out.
Sedangkan sistem pendidikan konvensional sekarang telah menyimpang dari konsep ini dengan mengatakan bahwa fitroh anak adalah kosong bagaikan kertas yang bersih atau botol yang kosong sehingga sistem mendidik adalah menjejali dan mencetak anak sesuai dengan keinginan pendidiknya.
Konsep pendidikan ini diambil dari teori Tabula Rasa, berasal dari bahasa latin yang artinya adalah “kertas kosong”, a blank sheet of paper, merupakan teori yang terlahir dari seorang filosuf di abad 17 dari Inggris bernama John Locke. Sebuah teori yang menyatakan bahwa setiap anak lahir tanpa membawa bakat pembawaan apa-apa dan siap dibentuk sesuai keinginan orang dewasa yang memberikan warna pada pendidikannya (out side in).
Mari kita kembali kepada konsep pendidikan salaf krn mereka telah menjayakan umat ini. Sebagaimana Mmam Malik berkata
( ูู ูุตูุญ ุงุฎุฑ ูุฐู ุงูุงู
ุฉ ุงูุง ุจู
ุง ุตูุญ ุจู ุงููู )
"Akhir umat ini tidak akan jaya kecuali dengan sistem yang telah menjayakan generasi pertamanya"Semoga Allah menjadikan anak didik kita tumbuh di atas fitroh sucinya dan bakat uniknya untuk memberikan manfaat kepada Agama, manusia, dan negara. Amin.
ู ุงููู ุงุนูู
ู ุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู
ุญู
ุฏ ู ุงุตุญุงุจู ู ู
ู ุชุจุนู ุงูู ููู
ุงูุฏูู..
Tidak ada komentar: