Cara Menggembirakan Mereka Yang Telah Meninggalkan Dunia

Bismillaah.

Bagaimanakah keadaan ruh, jika telah meninggalkan dunia, mati? Apakah yang akan dilakukan ruh? Apakah yang ruh rasakan?

Dan sebagainya pertanyaan biasanya melintas di benak kita, mengenai mereka yang telah meninggalkan dunia, dan juga mengenai nasib kita sendiri, nanti.

Di antara banyak keterangan Islami mengenainya, sebagian darinya adalah sebagaimana diterangkan melalui hadist Rosulullah - shollollohu 'alaihi wa sallam - di bawah ini:

🌸 Allah Subhanahu Wa Ta'aala menjadikan ruh mereka (yang telah mati) dalam bentuk seperti burung yang berwarna kehijauan. Mereka mendatangi sungai-sungai Surga, makan dari buah-buahannya, dan tinggal di dalam kandil (lampu) dari emas, di bawah naungan ‘Arasy’. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Al Hakim)

🌸 Ruh akan menjadi seperti burung yang terbang, bergelantungan di sebuah pohon, sampai jika datang Hari Kiamat, setiap ruh pun akan masuk ke dalam jasadnya masing-masing. (HR. Ahmad dan Thobroni)

Telah Meninggalkan Dunia

Orang yang telah meninggalkan dunia akan mengetahui bagaimana keadaan dan perbuatan orang yang masih hidup. Bahkan mereka dapat merasakan kesedihan atas perbuatan dosa orang- orang terdekat mereka, seperti kelakuan salah, buruk, dari keluarganya yang masih hidup di dunia. Na'uudzubillahi min dzaliik.

Namun juga sebaliknya, alhamdulillaah mereka juga akan merasa gembira, bersyukur atas amalan perbuatan baik yang mereka lakukan.

🌸 Sesungguhnya perbuatan kalian diperlihatkan kepada karib-kerabat dan keluarga kalian yang telah meninggal dunia. Jika perbuatan kalian baik, maka mereka mendapatkan kabar gembira, namun jika selain daripada itu, maka mereka berkata:

"Yaa Allah, janganlah engkau matikan mereka sampai Engkau memberikan hidayah kepada mereka, seperti engkau memberikan hidayah kepada kami." (HR. Ahmad)

Jadi, wahai keluarga mereka, wahai yang masih hidup di dunia!

Jangan sampai menjadi hanya memikirkan harta warisan mereka, mendompleng ketenaran orang tua yg telah wafat, memikirkan kesedihan diri ditinggal mereka meratapinya, atau malah mengutuki mereka, dsb.

Justru perlu pikirkan dan lakukan juga cara untuk menambah kebahagiaan mereka di Alam Barzakh.

Caranya?

Berbuat benar sesuai standar 'aqiidah dan peraturan Islam!

Menjadi manusia yang baik dan benar. Jadi orang yang benar!

Ingatlah, sungguh, telah datang dan berlalu 124.000 nabi dan rosul dalam Islam, Tauhiid, sejak awal jaman. Mereka juga anak, orang tua, keluarga, kerabat dari seseorang. Dan mereka telah meneladankan kepada kita, bagaimana cara yang benar dalam menggembirakan yang telah wafat. Khususnya, melalui petunjuk-petunjuk dari Rosuululloh Muhammad, shollollohu 'alaihi wa sallam, sang nabi terakhir yang diutus membimbing makhluk menuju masa puncak Akhir Jaman yang semakin kompleks ini.

Maka amalkanlah ajaran ilmu yang benar dan baik - apapun - dari keluargamu, kerabatmu, yang telah meninggal dunia!

Dengan sendirinya ini akan menjadi pahala 'amal jariyah, yang sungguh bermanfaat pula bagi yang telah meninggal dunia! Selain untuk dirimu sendiri.

Dan doakanlah mereka selalu. Bersedekahlah juga atas nama mereka. Kunjungilah dan rawatlah hubungan baik dengan kerabat, keluarga, sahabat mereka. Dan sebagainya, banyak cara.

Ingatlah juga, karenanya:

🌸 Ada tiga perkara yang mengikuti si mayyit sesudah matinya, yakni keluarganya, hartanya, dan amalnya. Yang dua kembali, dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah: amalannya. (HR. Bukhori dan Muslim)

🌸 Seorang mayyit dalam (alam) kuburnya, adalah seperti orang tenggelam yang sedang memintai pertolongan. Dia menanti-nantikan doa ayah, ibu, anak, dan kawannya yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, baginya lebih disukainya, daripada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur, sebesar gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup untuk orang-orang yang telah mati adalah: memohonkan istighfar (ampunan) kepada Allah untuk mereka, dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)

🌸 Seorang mayit dapat disiksai (di alam kubur) disebabkan karena tangisan keluarganya. (Mashobih Assunnah)

🌸 Jika manusia mati, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara: (1) Sedekah jariyaah, (2) Ilmu yang dapat diambil manfaatnya, (3) Anak sholih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim)

🌸 Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati, adalah:

Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak sholih yang ia tinggalkan, mushaf Al-Qur’an yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah bagi 'ibnu sabil (musafir yang terputus perjalanan) yang ia bangun, sungai (mata air) yang ia alirkan, sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup.

Semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia mati. (HR. 'Ibnu Majah, Al-Baihaqi)

🌺Di antara bakti seseorang yang paling baik kepada orang tuanya adalah menyambung tali keluarga karib orang tuanya, setelah orang tuanya meninggal dunia. (HR. Muslim)

Dan tak lupa kami sampaikan, jangan berkecil hati jika belum mampu berbuat yang besar-besar bagi mereka yang telah meninggalkan dunia, karena:

🌸 Amalan-amalan yang paling disukai Allah adalah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan, istiqomah), meskipun sedikit. (HR. Bukhori)

Demikian. Wallohua'lam. Wastaghfirulloh. Walhamdulillaah.

Abu Taqi Mayestino

Tidak ada komentar: