3 Amalan yang Bisa Menghapus Kesalahan dan Mengangkat Derajat

عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((ألا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟)) قَالُوا: بَلَى، يَا رسولَ اللهِ، قَالَ: ((إِسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إِلَى المَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ)). رواه مسلم.
Dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, katanya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa darajat?" Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda:

"Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya, melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamakan ribat (perjuangan)." (Riwayat Muslim)

Menyempurnakan wudhu

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran, misalnya di saat yang udaranya dingin sekali, sehingga airnya pun menjadi sangat pula dinginnya.

2. Dalam Hadist di atas dijelaskan bahwa senantiasa berthaharah yakni tetap suci dari hadas besar dan kecil, juga shalat dan segala sesuatu yang dilakukan ditujukan untuk niat beribadah dan berbakti kepada Tuhan, adalah sama pahalanya dengan berjihad fi-sabilillah.

3. Disebut ribat tiga perkara itu karena musuh yang utama bagi manusia adalah hawa nafsunya.

4. Tiga amalan itu (yang disebut dalam hadist) untuk membendung jalan-jalan syetan dan hawa nafsu.
Karena jihadun nafs merupakan jihad yang paling besar.

5. Maka barang siapa bisa melestarikan tiga perkara di atas, akan dihapus kesalahan dan diangkat derajatnya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qur'an:

1. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dan meninggalkan larangan.
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ
Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. (QS Al-Hajj: 78)

2. Yaitu takut akan hari ia dihadapkan kepada Allah Swt. dan takut akan keputusan Allah terhadap dirinya di hari itu, lalu ia menahan hawa nafsunya dan tidak memperturutkannya serta menundukkannya untuk taat kepada Tuhannya, surga tempatnya.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (QS An-Nazi'at: 40)
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). (QS An-Nazi'at: 41)

Tidak ada komentar: