Jangan Balas Nikmat dengan Keingkaran

Jangan Balas Nikmat dengan Keingkaran

Allah azza wajalla berfirman,

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat (Qs. An-Nahl : 112)

Bagaimanapun juga, wajib atas setiap orang yang berakal untuk mengambil ibrah (pelajaran) dari perumpamaan ini ; dan tidak membalas nikmat dengan kekufuran (pengingkaran) dan kesewenag-wenangan. Agar tidak ditimpakan kepadanya seperti apa yang menimpa negeri yang disebutkan di atas.

Akan tetapi tidak ada yang memahami perumpamaan-perumpamaan tersebut tentang (kebesaran dan kewajiban beribadah kepada) Allah kecuali orang yang diberi ilmu olehNya.

(Muhamad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi, “Adh-Waa-ul Bayaan Fii Iidhaahi al-Qur’an bi al-Qur’an, 2/459)

Al-Sofwa Channel  www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa +62 81 3336333 82

Tidak ada komentar: