Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan di dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’ bahwa Imam Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:
نُثْبِتُ هَذِهِ الصِّفَاتِ الَّتِيْ جَاءَ بِهَا الْقُرْآنُ وَوَرَدَتْ بِهَا السُّنَةُ وَنَنْفِيْ التَّشْبِيْهَ عَنْهُ كَمَا نَفَى عَنْ نَفْسِهِ فَقَالَ: لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ
“Kita menetapkan sifat-sifat Allah ini yang dijelaskan al-Qur’an dan Sunnah dan kita meniadakan tasybih (penyerupaan) dari-Nya sebagaimana Allah telah meniadakan tasybih itu dari diri-Nya sendiri, Allah berfirman: Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengannya. (QS. Asy-Syura: 11)” (Siyar ‘Alaam An Nubala 20/341, ‘Itiqad Al Aimmah Al Arba’ah: 42) Alih bahasa atsar: Dede Manshurullah, Karawang
Demikianlah Imam Syafi’i menetapkan semua sifat-sifat Allah yang disebutkan di dalam Al qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk-Nya.
Ketika Allah dan Rasul-Nya mengabarkan bahwa Allah di atas langit istiwa’di atas ‘Asy-Nya, sebagaimana firman-Nya:
Demikianlah Imam Syafi’i menetapkan semua sifat-sifat Allah yang disebutkan di dalam Al qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk-Nya.
Ketika Allah dan Rasul-Nya mengabarkan bahwa Allah di atas langit istiwa’di atas ‘Asy-Nya, sebagaimana firman-Nya:
الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ
Tuhan Yang Maha Pemurah Yang istiwa di atas ‘Arsy. (QS. Thaha: 5)
Maka kita sebagai mukmin berkewajiban untuk menetapkannya. Dengan mengatakan: “Allah di atas langit beristiwa’ di atas ‘Asry, namun istiwa-nya Allah tidak serupa dengan makhluk-Nya.”
Jangan mengaku bermadzhab Syafi’i tapi dalam masalah akidah tidak mau ikut Imam Syafi’i. Jika memang kita benar-benar jujur mengikuti jejak Imam Syafi’i, maka ikuti beliau juga dalam masalah akidah.
Semoga bermanfaat.
Maka kita sebagai mukmin berkewajiban untuk menetapkannya. Dengan mengatakan: “Allah di atas langit beristiwa’ di atas ‘Asry, namun istiwa-nya Allah tidak serupa dengan makhluk-Nya.”
Jangan mengaku bermadzhab Syafi’i tapi dalam masalah akidah tidak mau ikut Imam Syafi’i. Jika memang kita benar-benar jujur mengikuti jejak Imam Syafi’i, maka ikuti beliau juga dalam masalah akidah.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar: