Mereka Memilih Kekufuran Dengan Menghalalkan Perzinahan

zina haram kok dihalalkan

Baru-baru ini kaum muslimin dikagetkan dengan berita tentang disertasi sesat yang ditulis oleh seorang doktor keji yang bernama Abdul Aziz yang berusaha untuk menghalalkan zina.

Padahal hukum haramnya zina adalah perkara yang sangat jelas dalam Islam dan disepakati oleh para ulama tentang haramnya, Allah Ta'aala berfirman:

وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاما * يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانا * إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَحِيما
Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,

(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,

kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[Al-Furqan: 68-70

Al-Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata menafsirkan firman Allah Ta'aala:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

يقول تعالى ناهيا عباده عن الزنا وعن مقاربته وهو مخالطة أسبابه ودواعيه ( ولا تقربوا الزنا إنه كان فاحشة ) أي ذنبا عظيما ( وساء سبيلا ) أي وبئس طريقا ومسلكا
Allah berfirman melarang hamba-hamba-Nya dari melakukan zina dan melarang untuk mendekatinya, yaitu melakukan sebab-sebab dan faktor-faktornya.

Jangan kalian mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji, maksudnya dosa besar, dan merupakan jalan terburuk, maksudnya jalan dan metode yang paling jelek. (Tafsir Ibnu Katsir)

Bahkan orang-orang yang menghalalkan zina lebih bodoh daripada monyet.

Amr bin Maimun al-Audi Radhiyallahu anhu berkata:

رَأَيْـتُ فِـي الْـجَاهِلِـيَّـةِ قِـرْدَةً ، اِجْتَمَعَ عَلَيْهَا قِرَدَةٌ قَدْ زَنَتْ فَـرَجَـمُوْهَـا…
Aku menyaksikan di zaman Jahiliyyah dulu ada seekor monyet yang berzina. Lantas berkumpullah monyet-monyet lainnya untuk melemparinya dengan batu (dirajam) [HR al-Bukhari, no. 3849]

Dan masih banyak lagi dalil tentang haramnya zina.

Perkara yang perlu diperhatikan:

Konsep milk al-Yamin (alias kepemilikan budak/perbudakan) yang dijadikan argumen untuk melegalkan zina yang digagas oleh seorang mulhid bernama Muhammad Syahrur yang dijadikan rujukan oleh Abdul Aziz dalam disertasinya itu tidak dapat diterapkan pada orang yang merdeka, sehingga analogi yang digunakan oleh Muhammad Syahrur itu rusak (alias qiyas ma'al faariq), jika ada orang yang mencoba untuk menghalalkan zina dengan konsep seperti itu, maka hasilnya pun tetap sama yaitu rusak dan hukum zina tetap haram.

Disertasi konyol yang menghalalkan zina itu tak layak diapresiasi oleh seorang muslim yang berakal, apalagi jika dia seorang akademisi yang memiliki gelar akademik yang terpandang di mata manusia.

Berdasarkan dalil-dalil tentang haramnya zina, maka menghalalkan zina adalah bentuk kedzoliman dan kebohongan atas agama Allah dan merupakan sikap berani menantang Allah, pelakunya dianggap telah mendustakan ayat-ayat Allah Ta'aala, Allah Ta'aala berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ 
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung. [Al-An'am:21]

فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الْمُجْرِمُونَ
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang berbuat dosa itu tidak akan beruntung. [Yunus: 17]

قُلْ أَرَأَيْتُم مَّا أَنزَلَ اللّهُ لَكُم مِّن رِّزْقٍ فَجَعَلْتُم مِّنْهُ حَرَامًا وَحَلاَلاً قُلْ آللّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللّهِ تَفْتَرُونَ وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَشْكُرُونَ
Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal." Katakanlah, "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini), ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?"

Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari Kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur. [ Yunus: 59-60]

وَلاَ تَقُولُواْ لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَـذَا حَلاَلٌ وَهَـذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُواْ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram," untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung. [An-Nahl:116]

Muhammad Syahrur itu adalah seorang mulhid sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh al-Albaniy -rahimahullah- :

https://youtu.be/53hmBuxtMXA

Selain menghalalkan zina dengan konsep bid'ahnya, Muhammad Syahrur juga mengingkari kewajiban puasa Ramadhan, menurutnya puasa ramadhan itu tidak harus dikerjakan, boleh puasa boleh tidak, dan berpuasa itu lebih baik katanya, perhatikan menit ke 1:15 pada video berikut ini:

https://youtu.be/uq9cN7QBHn8

Menurutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menjelaskan risalah kenabian kecuali tentang shalat dan puasa saja, perhatikan menit 2:04 pada video berikut ini

https://youtu.be/uq9cN7QBHn8

Demikianlah sekelumit dari penyimpangan dan kesesatan Muhammad Syahrur yang bisa kita saksikan dengan mudah.

Di Indonesia, pemahaman Muhammad Syahrur yang sesat ini dijadikan rujukan oleh seorang doktor UIN Yogyakarta dalam desertasinya untuk menghalalkan zina, apakah mereka tidak membaca atau pura-pura bodoh terhadap dalil-dalil yang mengharamkan zina? Atau mereka memang sengaja menyebarkan kesesatan dan ingin merusak Islam dari dalam?

Tidak perlu kuliah di perguruan tinggi atau menjadi seorang doktor untuk mengetahui hukum zina, cukup dengan membaca dan mentadabburi al-Quran seorang hamba dapat mengetahui dengan yakin bahwa perzinahan itu diharamkan oleh Allah Ta'aala dan Rasul-Nya.

Mudah-mudahan Allah berikan hidayahnya kepada kita semua untuk selalu berada di atas jalan yang lurus dan dijauhkan dari segala bentuk kesesatan dan kekufuran.

Semoga salam dan sholawat selalu terlimpahkan bagi Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam.

Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Selasa, 4 Muharram 1441 H/ 3 September 2019.

[Sebarkan jika bermanfaat]

Tidak ada komentar: