BELAJARLAH DARI ORANG MINANG, DALAM MENGHADAPI ORANG THIONGHOA.

BELAJARLAH DARI ORANG MINANG, DALAM MENGHADAPI ORANG THIONGHOA.

1. Kota Pariaman, Sumatera Barat sudah puluhan tahun tidak ada satu pun, orang China atau ChinKut(China Keturunan) yang diperbolehkan tinggal di Kota tersebut, kalau pun adaa yang coba2 masuk, pasti diusir bersama2.sampai saat ini.

2. Di Kota Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh mereka ada, tapi hanya beberapa Keluarga, dan rata2 usaha jualan Kue, jualan sendal, loundri, tukang jam, mereka semua punya usaha, mereka tetap wajib mengikuti aturan masyarakat sekitar, tanpa kecuali.

3. Di Kota Padang, walau banyak, tapi mereka tidak pernah diberikan keleluasaan karena pengusaha2 dan saudagar Minang sendiri lebih lawas dan pintar dari mereka.

4. Di ranah minang Ketua Adat, menempatkan mrk sebagai " orang menumpang" dan mereka dilarang membeli tanah2 adat/kaum/sawah/ladang, khusus untuak luhak nan tuo(kab.Tanah Datar dkstrnya) mereka tidak boleh sejengkalpun memiliki tanah.

Tahukah apa penyebab aturan itu ?, karena Nenek moyang orang Minang, telah banyak berurusan dengan mereka2 orang Thionghoa sejak berpuluh abad lalu sehingga orng Minang mengetahui sifat2 dasar orang Thionghoa, sehingga orang Minang lebih hati-hati kalau menerima mereka dilingkungan orang minang, walau tidak seluruhnya, namun sebagian besar kalau istilah orang Minang.. "Mau bertengkar cuma karena berebut sepotong roti", istilah lain, "Pangusai dari muko paga, sampai kapalimbahan"..

Sesuai perkembangan zaman, walau ada beberapa orang Thionghoa yang menikahi orang Minang (adat), tapi mereka harus menempuh syarat, harus islam, harus khitan, harus gañti nama, walau demikian mereka juga tidak akan dapat menerima tanah warisan atau lain sebagainya, kecuali anak2 mereka, itupun dalam bentuk harta rendah/beli.

Orang minang yang memegang tinggi nilai adat istiadat, mereka tidak mau bekerja atau berurusan dengan China.

Semoga jadi pembuka mata, demi kemaslahatan rakyat Pribumi dan khusus orang Thionghoa jangan marah !

Tidak ada komentar: