1) Haji tahun 2020 ini tetap dilaksanakan.
2) Jumlah jamaah haji sangat terbatas. 10 ribu orang saja.
3) Yang boleh menunaikan ibadah haji hanya orang Saudi yang sedang berada di Saudi, atau non Saudi yang tinggal di Saudi.
4) Pendatang (non Saudi) yang ingin haji, mendaftar melalui kedutaan negara masing-masing yang ada di Saudi.
5) Pelaksanaan haji akan dilakukan sangat ketat dengan memperhatikan protokol kesehatan berupa social distancing.
Berdasarkan keadaan seperti diatas, maka pelaksanaan haji tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Karena hal tersebut, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Jika di tanah air ada yang menawarkan berangkat haji tahun ini dengan alasan menggunakan kuota tertentu, jangan mudah percaya.
2) Kemungkinan badal haji akan susah dilakukan, karena aturan yang sangat ketat.
3) Badal haji bisa dilakukan dengan aman, jika menggunakan tasrih (izin haji) dari pemerintah Saudi.
4) Badal haji yang menggunakan tasrih haji otomatis harganya mahal, karena harga tasrih berada di kisaran angka Rp 20 juta hingga Rp. 28 juta. Ini untuk beli tasrihnya aja. Belum untuk uang saku pembadalnya.
5) Pembadal haji yang tidak memiliki tasrih haji, sangat beresiko tidak dapat menunaikan ibadah haji pada tahun ini, karena dipastikan susah masuk Arafah. Tidak akan bisa masuk Arafah jika tidak membawa tasrih.
source ustadz budi marta saudin
Tidak ada komentar: