Apa hukum melakukan sholat sunnah sedangkan iqomat telah dikumandangkan?
Apabila telah dikumandangkan iqomat sholat (fardhu), maka tidak ada sholat kecuali sholat fardhu. (HR.Muslim 710)
JawabanMelakukan sholat sunnah setelah iqomat dikumandangkan ada 2 kemungkinan :1. Apabila iqomat telah dikumandangkan, lalu seseorang hendak memulai sholat sunnah, maka ini jelas melaggar larangan Rasullullah sebagaimana sabdanya:
إذا أٌفيمتْ الصلاةُ فلا صلاةَ إلاّ المكتوبة
2. Apabila iqomat dikumandangkan sedangkan seseorang sedang dalam sholat sunnah, maka ada 3 pendapat dalam masalah ini:
(a) harus diputus sholat sunnahnya, dengan dalil zhohir hadits diatas.
(b) tidak boleh diputus sholat sunnahnya, selama masih menjumpai imam belum selesai sholat sunnah fardhunya, walaupun imam dalam posisi tasyahud akhir.
(c) apabila sholat sunnah sudah mendapat satu rakaat, maka dilanjutkan dengan meringkas sholat, lalu segera masuk sholat wajib bersama imam. Hal ini didasari karena dia telah masuk ke dalam sholat sunnah dan dia sudah dianggap mendapat sholat sunnah tersebut dengan terselesainya satu rakaat (sebagaimana dalam sebuah hadits من أدرك ركعة من الصلاة فقد أدرك الصلاة "barang siapa mendapat satu rakaat dalam suatu sholat, maka dia telah mendapatkan sholat itu" (HR. Bukhori no.580, dan Muslim no.161), sehingga dia tidak boleh membatalkan sholatnya, sebagaimana firmanNya, "dan janganlah kalian membatalkan amalan amalan kalian" (QS. Muhammad :33)
Akan tetapi kalau masih di awal rokaat atau khawatir ketinggalan rakaat pertama sholatnya imam, maka hendanya sholat sunnah tersebut diputuskan, karena dia belum dihitung mendapatkan sholat sunnahnya, dan mendapatkan kesempurnaan sholat wajib lebih utama daripada menyempurnakan sholat sunnah (demikianlah jawaban ini diringkas dari Majmu Fatawa Muhammad bin Sholih al-Utsaimin 15/85-89, dan Majmu Fatawa Ibnu Bin Baz 11/392-394)
sumber majalah al-Furqon edisi 5 tahun VII
Akan tetapi kalau masih di awal rokaat atau khawatir ketinggalan rakaat pertama sholatnya imam, maka hendanya sholat sunnah tersebut diputuskan, karena dia belum dihitung mendapatkan sholat sunnahnya, dan mendapatkan kesempurnaan sholat wajib lebih utama daripada menyempurnakan sholat sunnah (demikianlah jawaban ini diringkas dari Majmu Fatawa Muhammad bin Sholih al-Utsaimin 15/85-89, dan Majmu Fatawa Ibnu Bin Baz 11/392-394)
 |
| image ilustration from |
baca juga
Tidak ada komentar: