inilah nasehat untuk umat islam jika dipimpin penguasa dzalim

Renungan untuk bangsa...Diantara fitnah-fitnah akhir zaman adalah bermunculannya para penguasa yang zhalim. Disinilah ujian kaum muslimin sekarang ini terjadi.

Dan Rasululloh menggambarkan beratnya ujian kaum muslimin memegangi agamanya dimasa-masa itu seperti menggenggam bara api. Termasuk diantaranya adalah kesabaran terhadap Pemimpin yang zholim dan tidak memberontak.
onta di padang pasir

Ibnu Abil ‘Izz berkata,

"Hukum mentaati pemimpin adalah wajib, walaupun mereka berbuat zholim (kepada kita). Jika kita keluar dari mentaati mereka maka akan timbul kerusakan yang lebih besar dari kezholiman yang mereka perbuat. Bahkan bersabar terhadap kezholiman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat gandakan pahala. 

Allah Ta'ala tidak menjadikan mereka berbuat zholim selain disebabkan karena kerusakan yang ada pada diri kita juga. Ingatlah, yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza' min jinsil ‘amal). Oleh karena itu, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam istigfar dan taubat serta berusaha mengoreksi amalan kita.

(Syarh Al-Aqidah Ath-Thohawiyah, 379)

Rasulullah bersabda,"Barang siapa melihat dari penguasanya sesuatu yang dia benci hendaklah dia bersabar"(HR Buhory-Muslim)

Kita diperintah untuk memperbanyak doa kepada Allah dimasa-masa seperti ini.

Rasulullah bersabda,"Kalian akan melihat setelahku nanti penguasa yang egois (diskriminatif) dan perkara-perkara yang kalian tidak sukai, Mereka (sahabat) bertanya,"Apa yang engkau perintahkan kepada kami Ya Rasulallah? Jawab beliau,"tunaikanlah pada mereka hak-hak mereka dan memintalah hak kalian kepada Allah"

(HR Buhory, 7052 dan Muslim)

Mendoakan kebaikan dan taufiq kepada Penguasanya. Sampai-sampai sebagian Salaf mengatakan:"Seandainya aku mengetahui bahwa aku memiliki do'a yang mustajab, niscaya akan aku manfaatkan untuk mendo'akan pemimpin. Karena baiknya mereka adalah baik untuk rakyatnya"

(Syarh Al-Aqidah Ath-Thohawiyah)

Memperbaiki diri dan menjauhi kezholiman adalah amalan untuk keluar dari kejamnya kezholiman para penguasa.

Allah berfirman, "Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan." (Al An'am : 129)

Apabila rakyat menginginkan terbebas dari kezholiman seorang pemimpin, maka hendaklah mereka meninggalkan kezholiman.

Berkata Ibnul Qayyim Al Jauziyyah ketika menjelaskan ayat ini, 

"Perhatikanlah hikmah Allah ta'ala yang menjadikan pemimpin, penguasa dan raja segenap hamba-Nya berdasarkan jenis amal yang mereka kerjakan. Bahkan seolah-olah penguasa adalah cerminan dari perbuatan rakyatnya. 

Jika umat istiqomah berjalan diatas kebenaran maka demikian pula penguasanya. Jika masyarakat berlaku adil, maka yang memimpin mereka pun insan yang adil. Bila tipu daya dan makar tersebar dan dipraktekkan secara luas oleh rakyat, maka rajanya pun demikian -gemar menipu rakyatnya-.

(Miftah Daaris Sa'adah, 2/177-178)

Fakhruddin Ar Razi mengatakan, "Jika rakyat ingin terbebas dari penguasa yang zalim maka hendaklah mereka meninggalkan kezaliman yang mereka lakukan." (Tafsir At Tahrir, Ibnu Asyur, 8: 74)

Dan jangan menjauhi kebenaran. Berpegang dengan Jama'ah dan Kembali kepada Islam yang benar. Sebagaimana wasiat Rasulullah kepada Hudzaifah ketika menghadapi fitnah di akhir zaman,"Kamu ikuti Al-Jama'ah, tinggalkan seluruh firqoh-firqoh (kelompok-kelompok sesat) itu semua, walaupun kamu harus dengan menggigit akar pepohonan" 

(HR Buhory-Muslim).

Wallahu a'lam

Abu Yusuf Masruhin Sahal
repost from whatsapp

Tidak ada komentar: